Angkot Kalapa-Dago yang dikendarai Ridwan kamil berjenis Suzuki GrandMax dengan nopol D 1924 AN milik sopir angkot sebelumnya, Seno.
Ridwan yang didampingi isterinya Atalia Kamil di depan memulai menjadi sopir angkot dari Dago menuju arah Kebon Kalapa mulai sekitar pukul 08.00 WIB hingga pukul 10.00 WIB.
Mulai dari kawasan Dago, menyusuri rute Jalan Dipatiukur – Cikapayang – Jalan Merdeka – Jalan Aceh – Jalan Sumatera – Jalan Veteran – Jalan Tamblong – Jalan Pungkur – Terminal Kebon Kalapa. Setiba di Kebon Kalapa, Ridwan kembali ke terminal Dago.
Turut berpartisipasi dalam kegiatan “Angkot Day 2013” ini sejumlah pejabat kantor Kota Bandung, Musyawarah Pimpinan Daerah (Muspida), dan tokoh Kota Bandung. turut berpatisipasi dalam kegiatan ini.
Aksi Wali Kota Bandung ini dalam rangka “Angkot Day 2013” yang bertujun untuk mengajak masyarakat umum, terutama kelas masyarakat yang berpendidikan melihat dan berempati terhadap masyarakat di industri angkot. Tujuannya agar mereka tergerak ikut berkontribusi positif memperbaiki situasi demi kepentingan bersama.
“Angkot Day 2013” juga bertujuan untuk menularkan ide. Ketika pengelolaan angkutan kota dijalankan dengan baik, ternyata mampu menjadi modal transportasi umum yang aman, nyaman, tertib serta bisa menjadi solusi permasalahan transportasi kota Bandung.
Kegiatan “Angkot Day 2013” adalah respons kelompok Riset Indie terhadap permasalahan urban mobility kota Bandung. Proyek ini mencoba meneliti faktor-faktor penyebab kemacetan kota Bandung khususnya transportasi publik melalui pendekatan sosial-ekonomi.
Rencananya, program “Angkot Day 2013” yang dilakukan kelompok Riset Indie bekerjasama dengan Bandung Creativity City Forum (BCCF) dilaksanakan hari ini (20/9) dimulai pukul 05.00 WIB hingga 19.00 WIB.
Warga yang menggunakan trayek Dago-Kebon Kalapa dibebaskan membayarkan ongkos mulai pukul 05.00 WIB hingga 19.00 WIB.(ans/jbm)
