CIBUNGBULANG – Empat desa Di Cibungbulang rawan longsor. Keempat desa itu yakni Situudik, Ciaruteunilir, Girimulya dan Galuga. Begitu penegasan Camat Cibungbulang Ade Hasrat di sela-sela pembukaan pelatihan siaga bencana di Desa Cibatok 2 Kecamatan Cibungbulang, kemarin.
Menurut dia, keempat desa tersebut sudah masuk dalam pemetaan daerah rawan bencana. Soalnya, di daerah tersebut berada di kawasan yang tanahnya labil. “ Setelah kami cek memang benar empat desa rawan longsor,” kata Ade kepada Radar Bogor, kemarin.
Selain bencana longsor, beberapa desa masuk kategori waspada bencana puting beliung.
Sementara itu, Unit Pelaksana Teknis (UPT) Puskesmas Cibungbulang mengadakan pelatihan siaga bencana. Ini untuk mengantisipasinya meski di desa tersebut sudah terbentuk kader dan posko siaga bencana.
Pelatihan ini rencananya selama dua hari untuk meningkatkan pengetahuan tentang bencana. Diharapkan, para kader siaga bencana bertindak cepat, jika terjadi bencana di wilayahnya.
“Ini juga untuk melakukan revitalisasi pada kader yang sudah terbentuk agar lebih menguasai apa pun yang harus dilakukan,” ucap mantan Camat Tajurhalang ini.
Sedangkan kendalanya, ia sulit mencari anggaran. Sebab pemkab tidak menganggarkan biaya untuk pelatihan siaga bencana.
Hal ini diakui Koordinator Tim Reaksi Cepat TRC) Pencegahan Bencana Kabupaten Bogor Budi Aksomo.
Selama ini, pelatihan hanya berlangsung di kecamatan, itu pun menggunakan anggaran dari swadaya masyarakat. Pihaknya berharap, kedepannya pemkab menganggarkan biaya untuk pelatihan siaga bencana.
“Kami inginnya pelatihan ini setiap bulan untuk memberikan pengayaan materi dan kesiapan kader siaga bencana di desa-desa,” bebernya.
Pada pelatihan kali ini, TRC memberikan materi yang harus diperhatikan dalam menghadapi bencana pada puluhan kader termasuk anggota babinsa Kecamatan Cibungbulang. Rencananya, hari ini pelatihan berakhir dengan simulasi bencana.(dkw)