Islam adalah agama yang universal, Indonesia ternyata negara yang paling banyak pemeluk agama Islam. Pembangunan-pembangunan baik fisik maupun mental spiritual kaumnya juga banyak tersebar di mana-mana, sekolah-sekolah islam atau pesantren-pesantren modern juga salafiah banyak sekali, tapi hanya sebatas orang yang mampu atau yag dekat dengan lokasi tersebut. Untuk itu pembangunan harus berjalan terus sampai ke masyarakat-masyarakat pedesaan khususnya daerah yang masih gelap akan agama. Kami menyoroti daerah yang masih buta akan agama dan daerah itu ternyata berpotensi sekali untuk mendidik akhlak-akhlak manusia generasi penerus bangsa dan agama, sebagai contoh desa Petir terutama kampung Sempur Batas terkenal akan dengan rasa hormat kepada para guru/ustadz/tokoh, banyak faktor yang menjadi acuan kenapa orang sana sampai berbuat demikian karena masih memegang tatakrama adat yang dari dulu sudah dijalankan oleh nenek moyangnya.
Adalah Ustadz Tabroni seorang tokoh masyarakat desa terkenal yang memprakarsai pembangunan Pesantren tersebut. Memang kalau dilihat dari keadaan masyarakat kampung tersebut masih jauh dari sejahtera, akan tetapi keinginan untuk anak-anaknya menjadi seorang penerus bangsa dan agama. Atas dasar itulah Ustadz Tabroni mengadakan pengajian-pengajian baik pengajian anak-anak, dewasa, dan pengajian ibu-ibu juga bapak-bapak, bahkan sekarang pemuda membuat suatu wadah untuk berkumpunya para pemuda dengan nama RISBA (Remaja Islam Sempur Batas).
Adapun dana yang dihimpun dari masyarakat setempat, para pemuda/bapak-bapaknya yang bekerja di wilayah kota Jakarta dan sekitarnya turut membantu mewujudkan impian masyarakat tersebut. Para pemuda dan masyarakat bergotong royong mengambil pasir dan batu dari kali yang letaknya tidak jauh dari lokasi. Memang ada yang bertanya “apakah bisa terwujud suatu pembangunan hanya dengan mengumpulkan dana dari masyarakat juga gotong royong dari para masyarakat?”, memang kalau kita teliti lebih mendalam mungkin hanya omong kosong belaka. Bahkan pertama ingin membuat pondasi saja ada dana yang terkumpul hanya 200.000 rupiah. Tapi Allah atas kehendak Allah, pembuatan pondasi bisa dijalankan sesuai rencana.
Atas perjuangan gigih Ustadz Tabroni dan tokoh-tokoh masyarakat, ada dermawan mulai melirik ingin menanamkan saham untuk di akhirat kelak. Bahkan aparat pemerintahan juga ingin membantu pelaksanaan pembangunan tersebut. Mungkin kalau di hitung dari segi materi sumbangan itu tak bisa mewujudkan semuanya tapi dengan tekad dan keyakinan dermawan dan aparat pemerintah sudah menjadi suatu tanggung jawab yang besar dan mengurangi beban masyarakat baik dari segi materi maupun dari pemberantasan buta huruf. Banyak yang mencurahkan tenaganya dalam pembangunan ini sampai tetangga-tetangga kampungnya juga ingin membantu dengan tenaganya yang bisa meringankan beban kampung Sempur Batas tersebut.
Pembangunan Pondok Pesantren sampai sekarang masih berjalan, walaupun tersendat-sendat karena faktor dana yang tidak memadai. Ustadz mengatakan jika ada dermawan atau dermawati dari mana saja yang ingin menyumbangkan dana dengan tujuan mencari ridha Allah SWT, kami tidak akan melupakannya dan kami bersyukur ternyata masih banyak orang yang tersentuh hatinya untuk pembangunan Pondok Pesantren ini. Bahkan dengan melihat keadaan lokasinya pun kami mengucapkan Alhamdulillah ternyata masih ada yang memperhatikan kami.
Penulis melihat lokasi baru selesai tahap pemasangan jendela pintu, kata Ustadz rencananya akan dibangun dua tingkat dan akan di pakai untuk pengajian/pesantren yang atas akan dibuat sekolah Diniyah dan TPA. Lokasi berada di Kp. Sempur Batas Desa Petir Kecamatan Dramaga Kabupaten Bogor.Kalau ada yang ingin berniat menyumbangkan dana atau ingin melihat-lihat lokasi bisa lewat Cihideung Babengket turun di Gang Abot, dari situ jalan kaki kurang lebih 200 meter dengan menyebrang kali cihideung (kalau naik mobil pribadi bisa sampai lokasi), atau tanyakan pada penduduk sekitar Gang Abot rumahnya Ustadz Roni.
Penulis membuat artikel ini dengan harapan ada dermawan atau simpatisan islam tersentuh hatinya ingin menolong saudaranya dari kesulitan-kesulitan menegakkan ajaran Allah.