TENJO – PESAWAT latih jenis Cassa PK ANW milik Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia (STPI) Curug Tangerang jatuh di kebun bambu Kampung Blok Empang RT 05/01 Desa Tenjo Kecamatan Tenjo Kabupaten Bogor sekitar pukul 14:45 kemarin siang.
Akibat kejadian itu, instruktur yang juga pilot bernama Nicholas Mamburu (35) tewas. Sementara dua penumpang pesawat yang merupakan siswa STPI yakni Yani Mambasa Badar (21) dan Kevin S Manurung (21) mengalami luka serius di sekujur tubuhnya.Informasi yang dihimpun Radar Bogor di lokasi kejadian, pesawat jatuh saat daerah tersebut diguyur hujan lebat disertai petir dan angin kencang.Pesawat yang berangkat pukul 13:00 dari landasan Pusat Latihan dan Pendidikan (PLP) Curug Tangerang Banten itu melintasi wilayah Kecamatan Tenjo. Pesawat rencananya berlatih dan kembali lagi ke PLP Curug Tangerang.Seorang saksi mata Rubani (35) yang kebetulan rumahnya hanya berjarak 20 meter dari tempat kejadian menuturkan, dirinya sempat mendengar suara raungan mesin pesawat yang mendekati rumahnya. Tak lama terdengar dentuman keras dari arah kebun bambu. Namun Rubani tidak mengira jika suara tersebut merupakan pesawat jatuh.Penasaran dengan suara itu, Rubani keluar rumah dan melihat pesawat sudah berada di kebun bambu dengan badan pesawat tersangkut di batang bambu dan moncongnya sudah hancur. “Begitupun dengan beberapa bagian pesawat sudah tercecer di tanah,” ujarnya.Tak lama kemudian puluhan warga datang ke lokasi dan melihat salah satu penumpang pesawat yakni Kevin sudah berada di tanah dengan kondisi pingsan. Dia berada sejauh lima meter dari badan pesawat dan diduga terpental dari dalam pesawat.Dugaan itu didasarkan pintu belakang pesawat yang sudah terbuka dan rusak. Begitu pula dengan dua penumpang yang berada di belakang kemudi pesawat.Warga kemudian berusaha mengevakuasi korban. Namun, upaya ini sedikit terkendala karena sabuk pengaman yang dikenakan korban sulit dilepaskan. Warga terpaksa memotong sabuk menggunakan pisau.Setelah dievakuasi, ketiga korban langsung dibawa ke Puskesmas Kecamatan Tenjo. Namun, sang pilot, Nicolas yang kondisinya kritis, tak bisa diselamatkan.Dia meninggal dalam ambulans saat dibawa ke Rumah Sakit Glen Siloan Tangerang Banten.Berdasarkan keterangan dokter puskesmas dr Heryanti Ipago, kondisi Nicolas sangat memprihatinkan, meski di tubuh korban tidak terlihat sedikit pun luka. Korban diduga mengalami luka dan pendarahan dalam karena di dalam kabin pesawat terdapat ceceran darah.Sementara itu, kedua penumpang yang merupakan siswa STIP Curug sekitar pukul 16:00 langsung dibawa ke RS Glen Siloan menggunakan ambulans. “Kedua korban langsung dibawa ke Tangerang atas permintaan pihak STPI,” terang Heryanti.Pantauan Radar Bogor hingga pukul 21:30, lokasi jatuhnya pesawat masih di-police line. Bangkai pesawat belum dievakuasi karena masih menunggu kedatangan tim Komisi Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) untuk menyelidiki jatuhnya pesawat tersebut.Kejadian tersebut merupakan peristiwa yang kesekian kalinya di Bogor. Pertengahan April 2009, pesawat ultra light jenis trike tequila juga jatuh di Kecamatan Cigombong. Selain itu, pesawat milik TNI AU jatuh di kaki Gunung Salak pada Juni 2008 yang menewaskan beberapa prajurit dan perwira AU. (dkw/mad)