Rumpin – Sehari setelah Warga Kampung Cikoleng RT 03 RW 04 Desa Sukamulya, Rumpin menutup galian pasir PT Hadi Gunawan (HG) dengan cara memblokir jalan, mulai muncul masalah. Beberapa warga mengaku diintimidasi.
“Warga banyak yang lapor kepada saya, mereka diintimidasi orang yang tidak senang dengan adanya penutupan galian pasir tersebut,” kata Ketua RT 03 RW 04 Uding (44) kepada Jurnal Bogor kemarin.
Menanggapi itu, ia menghimbau warganya untuk bersikap hati-hati dan waspada. Namun, Uding tetap menyakinkan warganya bahwa aparat keamanan berpakaian preman tetap memantau keadaan kampung ini. “Kami juga akan meningkatkan ronda malam, karena kami khawatir akan ada hal-hal yang tidak diinginkan. Sebab, kami sedang diadu domba dengan kampung lain yang setuju dengan adanya galian pasir ini,” kata Uding.
Menurut Uding, setelah warga menutup jalan menuju galian pasir, sudah tidak ada truk yang mengangkut pasir. Namun, di lokasi galian pasir ini masih terdapat beberapa alat berat dan mesin menyedot pasit. Bahkan sejumlah pegawai galian pasir masih menjaga lokasi tersebut. “Kami tetap mengawasi gerak gerik galian pasir ini. Sebab, bila galian pasir ini beroprasi lagi, kami bersama warga akan langsung menyetopnya,” ujarnya.
Lebih lanjut ia mengatakan, alasan warga menutup galian pasir tersebut, karena galian pasir yang sudah berdiri sejak 7 tahun yang lalu ini, berada di tengah-tengah pemukiman warga. Akibat adanya galian pasir yang sudah cukup lama ini, terdapat sebuah kubangan air seluas satu hektar dengan kedalaman mencapai 6 meter. Sehingga penduduk RT 03 yang berjumlah 224 KK ini, khawatir dengan adanya galian pasir tersebut.
“Sebab, dengan adanya galian pasir tersebut sudah banyak menelan korban jiwa akibat tenggelam di kubangan galian pasir ini,” ujarnya.
Nanang Hidayat www.jurnalbogor.com