LEUWILIANG – PERUSAHAAN Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Kahuripan dinilai sebagai biang kerok gagal panen petani di Kampung Sukaasih, Desa Leuwimekar, Kecamatan Leuwiliang.
Kemarin, sekitar 30 petani mengontrog bendungan air di Desa Barengkok. Bendungan yang berada di aliran Sungai Citeureup, sebagian besar arus air masuk ke jaringan PDAM.
Koordinator Aksi Hartawin (42) mengaku sudah beberapa kali gagal panen akibat kekurangan air. “Kami minta air sungai yang mengalir ke PDAM ditutup,” ujarnya kepada Radar Bogor, kemarin.
Puluhan petani yang datang berjalan kaki, bukan kali pertama mengontrog PDAM. Sebelumnya pada 2006 petani juga melakukan hal serupa. Air Sungai Citeureup yang mengalir ke saluran milik PDAM sebanyak 21 meter kubik setiap menitnya.
Perwakilan PDAM Leuwiliang Endang mengatakan, tidak maksimalnya aliran sungai ke warga di Desa Leuwimekar, Leuwiliang, Cibeber I dan Karehkel karena ada rembesan sungai. “Musim kemarau menjadi salah satu penyebab kurangnya aliran air,” kilahnya.
Dalam aksi ini, Polsek Leuwiliang diturunkan untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. (luc/ cr3) sumber: radar-bogor