Jakarta – Bank Indonesia (BI) telah melakukan pertemuan dengan bank yang tergabung dalam Working Group Mediasi Perbankan (WGMP) membahas penipuan transfer uang via SMS.
Demikian dikatakan Kabiro Humas BI, Difi A Johansyah di Jakarta, Jumat (7/10). “Bank-bank yang tergabung dalam WGMP komit untuk bekerjasama melakukan penanggulangan yang bersifat preventif untuk melindungi nasabah dari SMS yang berisi permintaan transfer ke rekening yang dibuat dengan identitas palsu atau tidak benar,” jelasnya.
Difi melanjutkan, BI dan anggota WGMP siap memerangi orang-orang yang mau menjadikan SMS permintaan transfer sebagai sarana penipuan. Cara memeranginya diserahkan kepada masing-masing anggota WGMP tergantung infrastruktur pengaduan nasabah yang dimiliki.
“Bank-Bank yang tergabung dalam WGMP akan menyediakan call center untuk menerima pengaduan nasabah yang terganggu atau tertipu oleh SMS palsu yang meminta transfer. Mereka komit untuk menampung pengaduan sesuai PBI Pengaduan Nasabah bahwa bank wajib memiliki unit pengaduan di bank,” urainya.
Pengaduan yang masuk, imbuhnya, akan di-follow upa untuk selanjutnya menghentikan hubungan usaha apabila diktahui bahwa nasabah menggunakan identititas tidak benar sesuai PBI Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme. Hal ini agar bank tidak dijadikan sarana penipuan.
“Selain itu, perlu ada upaya menggulung penjahat dengan bekerjasama bersama aparat kepolisian,” tutupnya. Adapun bank tergabung dalam WGMP antara lain, Bank Mandiri, BRI, BNI, BCA, Bank CIMB Niaga, Bank Mega, PermataBank, Bank OCBC NISP, Bank Danamom, BII, Bank Syariah Mandiri dan Bank Muamalat. [hid]
Sementara ini, bank-bank yang sudah memberitahukan call center mereka antara lain:
1. BCA: Halo BCA 500888 atau 021500888 via ponsel
2. BRI: Call BRI 14017 atau 500017
3. Bank Muamalat: Salammuamalat 500016 atau 021500016 lewat ponsel
4. BNI Call 500046
5. Danamon Access Center 02134358888 atau via ponsel 67777 (GSM only)
sumber: inilah.com