Bogor Barat Online: Bunga bangkai Amorphophalus titanum koleksi Kebun Raya Bogor kembali mekar pada Selasa (29/11) malam. Bunga bangkai ini merupakan bunga ketiga dari lima umbi yang ditanam di Kebun Raya Bogor sejak tahun 2009 lalu.
Peneliti bunga bangkai, yang juga Kepala Subbidang Seleksi dan Pembibitan Pusat Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Bogor, Rabu (30/11) mengatakan bunga bangkai yang telah mekar sempurna pada Selasa (29/11) sekitar pukul 20.00 WIB sampai dengan pukul 21.00 WIB ini mempunyai tinggi 202 sentimeter.
“Bunga ini akan mekar selama seminggu ke depan sebelum kembali memasuki fase umbi,” kata Yuzammi.
Bunga bangkai yang mekar ini merupakan hasil eksplorasi Tatang Daradjat pada Oktober 2009 lalu. Saat itu, Tatang membawa beberapa umbi dan lima di antaranya ditanam di Vak IV C. Dari lima umbi yang ditanam ini, sudah ada tiga umbi yang berbunga. Masing-masing berbunga pada 8 Januari 2010 , 3 Juli 2011 dan terakhir 29 November ini.
Bunga bangkai ini, lanjut Yuzammi berasal dari Sungai Air Payang, Desa Bantunan, Kec. Fahar Bulan, Kab. Lahat, Sumatera Selatan.
Di Indonesia, kata Yuzammi ada 25 jenis. Sebanyak 18 di antaranya merupakan jenis endemik atau hanya bisa hidup di habitat aslinya. Penyebaran jenis bunga bangkai di Indonesia meliputi wilayah Sumatera, Jawa, Kalimantan, dan Sulawesi. Bunga yang masuk dalam suku Araceae (talas-talasan) ini pertama kali ditanam di Kebun Raya Bogor pada tahun 1920.
Pemantauan “PRLM” di Kebun Raya Bogor, ratusan pengunjung antusias menyaksikan bunga yang tidak selalu mekar sepanjang tahun ini. Bahkan, beberapa di antaranya merupakan rombongan dari luar kota yang tengah mengadakan kegiatan di Bogor.
“Tadi pagi ada acara di Sentul. Sekalian di Bogor lihat ke Kebun Raya. Di tempat saya, enggak ada bunga kayak gini. Langka buat kami. Makanya beruntung pas ke sini pas mekar,” kata salah seorang pengunjung dari Sumedang, Euis.
Bunga yang hanya berbunga 3-4 tahun sekali itu menjadi perhatian khusus pengunjung Kebun Raya. Meski lokasinya berada di lereng dan agak sulit mendakinya karena licin, para pengunjung tetap berusaha naik agar bisa berpose dengan latar bunga bangkai dari jarak dekat. (A-155/A-26).***
sumber : pikiran-rakyat.com