Sistem Pinjam Pakai Lahan, Sedia Kafe hingga Musala
Menjamurnya arena-arena futsal di berbagai daerah, membuat persaingan dalam bisnis ini juga semakin menggairahkan. Kini, tidak hanya lapangan bermain futsal saja yang dikembangkan, fasilitas pendukung di setiap tempat juga semakin lengkap.
PROSPEK yang sangat potensial ini terbaca cermat oleh Cenny Kusuma Wati. Sejak dua tahun lalu dia memutuskan terjun ke bisnis penyewaan lapangan futsal, D’GOL Futsal namanya, di Jalan Sentosa No 2 Samarinda.
“Dua tahun lalu persaingan sudah ketat, namun saya yakin dengan kualitas lapangan, serta pelayanan yang memuaskan, kami dapat merebut hati penggemar futsal Samarinda,” kata Cenny. Dia menuturkan, ide awal datang dari ayahnya.
Satu ketika ayahnya ke Jakarta dan melihat olahraga futsal begitu populer di sana. Bisnis lapangan futsal pun berkembang pesat. “Setelah itu ayah berdiskusi dengan suami saya, dan terpikirlah kenapa tidak memulai bisnis ini,” tutur Cenny.
Karena sangat menjanjikan, Cenny berani terjun ke bisnis ini dengan sistem pinjam pakai lahan dalam kurun waktu tertentu. Dengan perhitungan, jika pinjam pakai lahan selama 15 tahun dengan investasi per tahunnya Rp 375 juta. Setelah 15 tahun, lapangan beserta bangunannya menjadi milik pemilik lahan. D’GOL memiliki 3 lapangan indoor namun dengan konsep terbuka, sehingga membuat udara di lapangan tidak pengap.
Untuk menarik minat masyarakat, D’GOL futsal menyediakan fasilitas pendukung berupa kafe, ruang ganti, toilet, serta musala. “Itu semua untuk kenyamanan pelanggan kami,” kata Cenny.
Dengan jam operasional dari pukul 8.00 Wita hingga 24.00 Wita, dia mengaku dalam sebulan lapangan futsalnya tersebut menghasilkan omzet sekitar Rp 80 juta. “Di sini saya ada 13 karyawan, gaji mereka juga bervariasi, kira-kira setiap bulannya pengeluaran untuk gaji karyawan Rp 15 juta, sementara Rp 6 juta untuk biaya listrik dan Rp 2,5 juta untuk air,” beber Cenny.
Selain fasilitas pendukung dan lapangan berkualitas, D’GOL juga rutin menyelenggarakan turnamen antar sekolah, perusahaan, ataupun antar komunitas futsal di Samarinda. Dengan turnamen rutin, diharapkan banyak komunitas futsal yang muncul.
Tujuannya tidak hanya mendapat keuntungan finansial saja, namun juga dapat menelurkan bibit-bibit atlet futsal dari daerah, yang akhirnya dapat menjadi atlet profesional tingkat nasional, hingga dunia. “Tunggu apa lagi, come and play now,” pungkas Cenny. (fauzan/wan)
http://www.kaltimpost.co.id