JAKARTA, – Rapat koordinasi tentang pembangunan Jembatan Selat Sunda yang dipimpin Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Hatta Rajasa di Jakarta, Rabu (18/7/2012), memutuskan membentuk tim tujuh untuk mengkaji dua model pembangunan mega proyek tersebut. Tim akan bekerja paling lama dua minggu untuk menetapkan konsep mana yang dipilih.Hatta Rajasa memimpin rapat koordinasi yang dihadiri sejumlah menteri. Di antaranya Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan Suyanto, Menteri Keuangan Agus DW Martowardojo, Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Armida Salsiahj Alisjahbana.
Konsep pembangunan Jembatan Selat Sunda (JSS) awalnya menempatkan pembangunan JSS sebagai kesatuan dengan kawasan ekonomi terpadu. Studi kelayakan direncanakan akan digarap perusahaan yang telah melakukan pra studi kelayakan, yakni PT Graha Banten Lampung Sejahtera.
Belakangan Agus DW Martowardojo mengusulkan pembangunan JSS dipisahkan dari konsep pembangunan ekonomi terpadu dan studi kelayakan akan digelar pemerintah dengan sistem tender. Alasannya, konsep ini lebih aman untuk kepentingan nasional. (*)
Sumber : kompas