KARAWANG –Perbaikan jalur alternatif mudik,yakni Johar – Lemah Abang Wadas – Karasak – Cilamaya mudik baru dimulai Agustus 2012. Dikhawatirkan, proses perbaikan tidak akan selesai sebelum Lebaran.
Kepala Bidang Pemeliharaan, Dinas Bina Marga dan Pengairan (BMP) Kabupaten Karawang Muhammad Fauzan mengaku sudah mengingatkan agar pengerjaan jalur mudik didahulukan. Namun,pekerjaan jalur mudikbarudirencanakanpengerjaannya pada bulan Agustus.”Seharusnya setelah disahkannya anggaran, langsung diproses agar bisa didahulukan pengerjaannya,” ucapnya,kemarin.
Fauzan menambahkan, kerusakan pada jalur mudik tidak terlalu parah dan hanya perlu sedikit perbaikan.Akan tetapi, dikhawatirkan pemborongnya sendiri yang lambat melakukan pekerjaan karena tidak memiliki modal. ”Jika memang pemenang tendernya bagusdanmemilikikemampuan duaminggujugaperbaikanakan selesai,”katanya. Fauzan menjelaskan,proyeksi anggaran perbaikan jalur alternatifuntuk Johar – Cilamaya sepanjang 35 kilometer sudah dianggarkan sebesar Rp17 miliar.
Sedangkan untuk titik Cilamaya – Cikalong anggaran yang sudah ditetapkan sebesar Rp10 miliar. Sementara itu,untuk rehab perkotaan wilayah Cilamaya sebesarRp360juta.” Semuaanggaran sudah dialokasikan di tahun 2012,”ujar Fauzan. Untuk menghindari keterlambatan, perbaikan akan menggunakan hotmix. “Peningkatan jalan dilakukan di wilayah yang memang sering tergenang air,”tuturnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Pengawasan Pembangunan, Dinas Bina Marga dan Pengairan, Kabupaten Karawang, Bambang Soegiharta,optimistis perbaikan jalur alternatif yang digunakan untuk pemudik akan selesai tepat waktu. Sementara itu,dua jalan provinsi di Kabupaten Purwakarta dinilai kurang nyaman untuk menjadi jalur mudik dan balik Lebaran 2012.
Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi menilai,kedua jalantersebutantaraSadang-Subang, serta Purwakarta-Wanayasa, terkategori “jadul”. Menurut Dedi, jalur antara Sadang hingga perbatasan Subang sejauh 12 km, lebar jalan terlalu sempit serta permukaan bergelombang.Jalan itu perlu segera memperbaikinya.
Dia menambahkan,perbaikan tidak sebatas penambalan lubang, tapi harus mengubah konstruksi tidak semata-mata mengandalkan aspal atau hotmiks, melainkan berkonstruksi beton. “Jika konstruksi jalan dibuat dengan beton,tentu kualitasnya akan lain. Jalan tidak akan bergelombang dan cepat rusak,”katanya,kemarin.
Sumber : www.seputar-indonesia.com