JAKARTA– Pemerintah akan menggelar ujian penerimaan calon pegawai negeri sipil (CPNS) khusus untuk tenaga mendesak, seperti guru, tenaga kesehatan, dan penyuluh.
Deputi Sumber Daya Manusia dan Aparatur Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan dan RB) Ramli Effendi Naibaho mengatakan, jumlah keseluruhan CPNS yang akan dites September nanti sebanyak 14.560 orang. CPNS yang akan diangkat terbagi tiga,yaitu tenaga pendidikan sebesar 40%.Tenaga pendidik ini termasukyang paling besar karena kebutuhan mereka di wilayah terpencil,terluar, dan perbatasan masih tinggi.
Lalu tenaga kesehatan seperti dokter,perawat,bidan,dan sanitarian 25% dan penyuluh pertanian, perikanan,danpeternakan 10%,serta ikatan dinas mencapai 4.126 orang. Ramli menjelaskan,jumlah itu terbagi atas kebutuhan CPNS di pemerintah pusat pada 23 instansi sebanyak 11.879 orang dan untuk 25 pemerintah daerah sebanyak 2.681 orang. Dibukanya tes masuk hanya untuk ketiga posisi tersebut, meskipun moratorium belum dicabut,menurut Ramli untuk mendukung pola pemerintahan yang pro-job, pro-poor, dan pro-growth.
“Hanya 48 instansi ini yang mengirimkan analisis jabatan dan beban kerja. Namun, kita lihat lagi belanja pegawai mereka yang harus di bawah 50 %,” katanya di Jakarta kemarin. Dia menyatakan tes yang akan diujikan kepada CPNS ini terbagi tiga,yakni wawasan kebangsaan, inteligensia umum, dan karakteristik kepribadian. Keseluruhan soal dibuat oleh konsorsium 10 perguruan tinggi negeri (PTN), seperti UI,UGM, dan ITB. Namun, CPNS yang ingin melihat kisi-kisi soal dapat membaca Peraturan Menpan dan RB No 197 Tahun 2012 karena pihaknya sudah meminta konsorsium membuat soal merujuk ke peraturan tersebut.
Pemerintah juga sudah meminta 110 ahli dari 10 PTN untuk membuat soal, di mana untuk soal wawasan kebangsaan diambil dari fakultas keguruan, inteligensia umum dari fakultas teknik, dan karakteristik kepribadian diambil dari fakultas psikologi. Ramli menjelaskan, penerimaan CPNS ini masih belum diperuntukkan bagi tenaga honorer yang kuotanya mencapai 72.000 orang.Pasalnya, dengan keterbatasan tenaga dan anggaran, verifikasi ulang dan investigasi makin melambat.
Sekretaris Kemenpan dan RB Tasdik Kinanto menambahkan, kementerian sudah mengedarkan surat kepada masingmasing instansi agar berhatihati dengan modus penipuan penerimaan CPNS yang berpotensi dilakukan sejumlah oknum yang mengatasnamakan Kemenpan dan RB.“Potensi ini selalu terjadi setiap tahun.Mereka meminta sejumlah uang kepada CPNS jika mau langsung diangkat jadi pegawai negeri oleh kami,”terangnya. Wakil Ketua Komisi II DPR Abdul Hakam Naja mengapresiasi penerimaan CPNS tenaga khusus September ini, meskipun tidak digelar di semua instansi,kementerian, atau pemerintah daerah.
Menurutnya, penerimaan seperti ini malah lebih baik karena didasari atas usulan yang sudah melewati analisis jabatan dan beban kerja serta proporsi PNS yang akan diterima akan tepat sasaran,karena hanya berlaku di daerah yang mempunyai besaran pendapatan yang memadai untuk pembayaran gaji pegawai. Menurut politikus Partai Amanat Nasional (PAN) ini,minimnya daerah yang belum menganalisis kebutuhan jabatan menunjukkan selama ini permintaanformasiCPNStidakmatang.
Mereka tidak menghitung secara rasional kebutuhan sumber daya manusia dan biaya yang dikeluarkan.Karena itu,adanya syarat khusus sebelum mengajukan formasi bisa berdampak positif.“ Mereka yang mengajukan benar-benar yang butuh dan memahami porsi anggaran yang dimiliki,”tukasnya.
Sumber : www.seputar-indonesia.com