Semua jalur mudik baik pantai utara (pantura), tengah maupun selatan dari arah Jakarta menuju Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur, terpantau padat tadi malam. Antrean kendaraan mencapai 5 km.
Meski demikian, kemacetan relatif teratasi setelah petugas memberlakukan rekayasa lalu lintas, termasuk menerapkan sistem buka-tutup atau contraflow (lawan arus). Sampai H-3 Lebaran kemarin, kendaraan yang keluar dari Gerbang Tol (GT) Cikopo, Purwakarta, masih ramai lancar kendati jumlahnya cukup padat. Polisi melakukan sistem buka tutup di Pertigaan Cikopo sebagai upaya pengurangan beban kepadatan jalur pantura.
Selain sistem buka tutup, pembagian arus digeser ke dalam tol Cikampek di Km 66. Lokasi itu merupakan persimpangan menuju GT Cikopo dan tol Cipularang.Berkali- kali Km 66 lebih difungsikan untuk mengalihkan arus lalu lintas melalui tol Cipularang dan keluar di GT Sadang yang kemudian masuk jalur tengah, Sadang–Subang– Cikamurang–Pantura.
“Kita sudah tidak terhitung mengalihkan kendaraan pemudik di Km 66. Dua lokasi pembagi arus masing-masing di Pertigaan Cikopo dan Km 66 ini cukup efektif mengurangi antrean kendaraan di dalam tol. Sejauh ini anggota kami di lapangan sudah cukup bagus bekerja,” kata Kapolres Purwakarta AKBP Bahtiar Ujang Purnama kemarin.
Data dari Polres Purwakarta menyebutkan, jumlah kendaraan pemudik sejak H-7 mencapai 117.017 unit. Angka tersebut masih di bawah jumlah kendaraan tahun lalu di periode yang sama, yakni 121.726 unit. Jika tahun lalu dan sekarang angka kendaraan yang keluar GT Cikopo disepadankan, berarti masih ada 4.709 unit belum melintas. “Kendaraan pemudik belum semuanya melintasi wilayah hukum kami. Kemungkinan akan memadati pada H-2 dan H-1,”ungkap Bahtiar.
Di Subang, kemacetan panjang sekitar 5 km terjadi di kawasan Jalan Sukasari.Kepolisian lantas memberlakukan contra- flow sepanjang 10 km mulai dari perbatasan Karawang–Subang (Gamon) hingga kawasan Jembatan Warung Nangka, Ciasem. Pantauan di lapangan, arus kendaraan pemudik yang melalui jalur pantura Subang (Gamon– Sewo) sepanjang 45 km, memasuki H-3, meningkat signifikan.
Menurut data Posko Pencatatan Kendaraan Arus Mudik-Balik Dinas Perhubungan Kabupaten Subang, jumlah kendaraan yang memasuki kawasan pantura Subang berkisar 5.000–6.000 kendaraan per jam,naik dibandingkan hari sebelumnya, 1.255–1.500 kendaraan per jam. ”Lonjakan arus kendaraan pada H-3 ini sangat terasa sekali, pertambahan kendaraan yang melintas hari ini mencapai 4kalilipat,”ucap petugas UPTD Dishub Subang, Sudirman, kemarin.
Di jalur selatan, seperti prediksi sebelumnya, para pemudik yang didominasi dari Jakarta mulai memadati jalur Nagreg (Cileunyi–Nagreg). Kepadatan mulai tampak sejak pintu tol Cileunyi, Jalan Raya Rancaekek–Garut, Cicalengka, hingga ke jalur Nagreg. Kendaraan roda dua berduyunduyun memadati arus lalu lintas dari barat menuju arah timur sejak subuh hingga siang kemarin. ”Tapi beranjak sore hingga malam situasi Nagreg cukup lancar,” ujar AKP Eka Permatasari, Kasi Garsubdit Bin Gakkum Dit Lantas Polda Jabar,di Jalur Nagreg tadi malam.
Data hasil penghitungan Pos Komando Pengawasan dan Pengendalian (Pos Wasdal) Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Bandung, arus lalu lintas pada H-3 dari pukul 00.00 WIB sampai dengan 15.00 WIB mencapai 56.391 kendaraan. ”Jadi arus H-3 hingga pukul 15.00 WIB meningkat 60,22% dari jumlah yang kemarin (H-4),”kata Eric, koordinator penghitung arus mudik di Pos Wasdal Jalur Nagreg, kemarin.
Jumlah kendaraan yang melintas didominasi sepeda motor 35.455 kendaraan, mobil pribadi 17.369 unit,bus kecil 1.138 unit,bus besar 1.085 unit, truk 1.322 unit, dan truk gandengan 22 unit.Dia memprediksi volume kendaraan pada H-2 atau hari ini menembus angka 100.000 unit. Di jalur selatan,kemacetan terjadi di ruas Jalan Ahmad Yani Ciamis menuju Jalan Raya Ciamis–Banjar.
Kemacetan terjadi selain akibat banyaknya pertigaan di kawasan tersebut, juga akibat penyempitan badan jalan.“Saat pertama masuk Ciamis arus kendaraan berjalan lancar. Kemacetan ter-jadi mulai PertigaanSindangkasih,Ciamis. Setelah itu,kemacetan kembali terjadi di perkotaan Ciamis, khususnya saat melintasi Jalan Ahmad Yani Ciamis,” kata Warmanto, 35, salah seorang pemudik asal Jakarta,kemarin.
Berdasar pantauan harian SINDO, antrean kendaraan yang terjadi di sepanjang Jalan Ahmad Yani Ciamis terjadi pada jam-jam tertentu.Antrean kendaraan pertama kali terjadi sekitar pukul 10.00 WIB. Menjelang sore, pada pukul 14.00 WIB antrean kendaraan terjadi hingga malam hari. Berdasarkan data pemantauan arus mudik Dishub Ciamis sepanjang hari kemarin hingga pukul 20.00 WIB, sedikitnya terdapat 27.159 unit kendaraan berbagai jenis melintasi jalur selatan lewat Kabupaten Ciamis.
Sebagian besar kendaraan melintas antara pukul 14.00 WIB hingga 20.00 WIB. Di Jawa Tengah, kemacetan parah terjadi setelah pintu keluar tol Pejagan,Brebes.Antrean kendaraan di tempat itu mencapai 15 km. Sejumlah petugas mengimbau pengendara agar melewati jalur Slawi mengingat arus di pantura tertahan. Imbauan ini ditujukan untuk mereka yang hendak ke Tegal,Pemalang,Semarang.
Sementara itu, puncak arus mudik di Pelabuhan Merak terjadi kemarin. Sejak Kamis (16/8) dini hari,iring-iringan pemudik yang menggunakan sepeda motor terlihat memadati Jalan Raya Serang–Cilegon. Tidak hanya di jalan raya, ribuan sepeda motor juga terlihat memadati Dermaga VI dan V Pelabuhan Merak.Adapun kapal roll on-roll off (ro-ro) yang beroperasi 30 unit dengan jumlah pengoperasian 33 trip. asep supiandi/ iwa ahmad sugriwa/ ujang marmuksinudin/akrom hazami/teguh mahardika
Sumber : www.seputar-indonesia.com