“Kinerja pemberitaan media-media online di Indonesia mengutamakan kecepatan, dinilai masih belum mengikuti prinsip-prinsip jurnalistik yang seharusnya,” kata mantan ketua Aliansi Jurnalis Independen (AJI), Nezar Patria.
“Ada tradisi keliru di media online yang selalu andalkan kecepatan, padahal kecepatan bukan selalu yang terpenting,” katanya, dalam pertemuan dengan alumni pemenang Anugerah Adiwarta, di Jakarta, Kamis.
Menurut dia, kecepatan dalam pemberitaan bisa mengorbankan keakuratan nilai berita. “Kalau pilih akurasi maka kecepatan dikorbankan, kalau pilih kecepatan maka akurasi dikorbankan,” katanya.
“Tradisi mengutamakan akurasi harus selalu dijaga sehingga para pembaca media online tidak mencap media online sebagai media kelas dua,” katanya.
Menurut dia, media cetak hingga saat ini masih unggul dalam kinerja verifikasi pemberitaan. “Saya rasa cetak masih menjadi mother of journalism,” kata redaktur pelaksana di Vivanews.com itu. Itu karena media cetak memiliki waktu sekitar 18 jam untuk verifikasi, keberimbangan narasumber dan penulisan yang lengkap.
Meski demikian, ia mengungkap terdapat sajian fakta-fakta yang mengejutkan dari kecenderungan pembaca media online.
Pembaca online lebih suka membuka situs berita yang memuat berita-berita yang bersifat positif daripada berita negatif sehingga mematahkan persepsi selama ini yang menilai pembaca lebih menyukai pemberitaan negatif.
“Ternyata berita-berita yang good news itu traffic-nya tinggi sekali, banyak yang baca,” katanya.
Menurut dia, hal positif itu harus diimbangi dengan verifikasi narasumber sehingga keakuratan berita media online tidak diragukan.
Sumber : www.antaranews.com