Sebanyak 24.084 kendaraan per jam melintasi wilayah pantura Cirebon, kemarin. Lonjakan mobil dan sepeda motor milik pemudik terpantau di lintasan jalan pantura.
Berdasarkan data Posko Pencatatan Kendaraan Arus Mudik- Balik Dinas Perhubungan Kabupaten Cirebon di Pasar Rame Winong Palimanan, 24.084 kendaraandariarah Jakarta itu m e l i n t a s pada pukul 08.00-09.00 WIB. Rinciannya, 12.853 kendaraan roda dua dan 11.231 kendaraan roda empat. “Hingga siang kendaraan yang melintas menurunhinggadibawah10.000 kendaraan per jam. Mungkin karena cuaca panas sehingga mereka memilih istirahat,”kata petugas posko,Mashudi.
Menurut dia, terjadi peningkatan pemudik dibanding hari sebelumnya atau H-6. Dia menyebutkan kendaraan yang melintas pada Senin (13/8) mencapai 166.462 unit. Peningkatan kendaraan juga terjadi di jalan Tol Palimanan- Kanci (Palikanci).Petugas Informasi Tol Palikanci Slamet mengatakan,kenaikan volume kendaraan sekitar 50% dibanding hari biasa. Pantauan di Kabupaten Indramayu, mulai mengalami peningkatan kendaraan cukup signifikan.
Meski terjadi peningkatan, polisi belum menerapkan sistem buka-tutup di Simpang Tiga Lohbener.Kasatlantas Polres Indramayu AKP Irwandi mengatakan, telah menginstruksikan anggotanya untuk berpatroli kendati arus kendaraan lengang.“Pemudik roda dua diminta untuk tidak mengendarai dengan kecepatan tinggi,”ucapnya. Pada H-5 ini, Polres memperbanyak rambu-rambu terutama rambu jalur mudik menuju Cirebon dan Karangampel. Selain pemasangan rambu, pola penanganan kemacetan mudik terus dimaksimalkan.
Misalnya, jalur Jakarta-Cirebon bakal diberlakukan pola 3- 1.Tiga lajur dari Jakarta menuju Cirebon dan satu lajur untuk arah sebaliknya.Pola 3-1 ini dipersiapkan jajaran kepolisian yang diawali dari Pertigaan Cikopo hingga Pamanukan yang berjarak kurang lebih 48 km,sehingga titik krusial di beberapa lokasi terurai dengan cepat. “Pola ini sebagai bentuk penambahan kapasitas jalur menuju Cirebon.Sementara kendaraan lain dari arah berlawanan dialihkan melalui jalan alternatif Binong-Pagaden-Subang-Kalijati- Sadang dan masuk tol melalui Gerbang Tol Sadang,”jelas Direktur Lalu Lintas Polda Jabar Kombes Pol Bimo Anggoro Seno.
Untuk pola lain seperti contra flow (lawan arus) hanya akan diberlakukan saat situasi darurat, di mana terjadi kemacetan yang sulit terurai. Jalur Cikopo-Mutiara-Simpang Jomin sejauh 1,7 km mulai dilakukan penambahan lajur. Apalagi kendaraan pemudik terlihat mulai ramai meski volumenya belum melonjak. Pada H-4 hari ini,kendaraan besar kecuali truk pengangkut sembako dan BBM sudah dilarang melintas semua jalur mudik. Kepolisian setempat sudah jauh-jauh hari menyosialisasikan kebijakan ini agar dipatuhi semua pihak.
Sebab, kendaraan besar kerap menimbulkan antrean panjang. Pantauan di Nagreg masih lancar.Para pemudik masih didominasi kendaraan roda dua dari pemudik lokal.Kepala Perwira Pengendali,PengawasLapangan Cikaledong,Citiis,Cibajeg dan Lingkar Nagreg Polres Bandung Kompol Edy Suwandi mengatakan, untuk mendukung pengamanan jalur mudik di sepanjang jalur Nagreg,polisi mendirikan sembilan pos pengamanan. “Kamijugadidukungdariberbagai instansi lain dan relawan masyarakat. Persiapan sudah maksimal,” ujarnya.
Sementara itu,suasana Stasiun Bandung masih terlihat sepi. Diprediksi puncak arus mudik baru akan terjadi pada H-3 atau Kamis. Berdasarkan data posko Lebaran di Stasiun Bandung, jumlah penumpang yang tercatat pada H-6 atau Senin mengalami kenaikan 10% untuk kelas eksekutif bila dibandingkan tahun lalu. “Pada H-6 kelas eksekutif tahun lalu hanya mengangkut 887 penumpang,sedangkan tahun ini bertambah menjadi 896 orang.Untuk kelas bisnis pada tahun lalu mencapai 1.280 penumpang kini hanya 958 orang serta kelas ekonomi yang sebelumnya 3.431 penumpang kini hanya 1.981orang,”ujar petugas posko Lebaran,Harmanto.
Pemandangan sama juga terlihat di Stasiun Kiaracondong yang masih sepi pemudik. Petugas Stasiun Kiaracondong Jatun mengatakan, kondisi stasiun sepi karena kursi sudah terisi oleh para pemudik yang memesan tiga bulan lalu. Pantauan dijalur mudik Cianjur Selatan,mulai dipadati kendaraan berpelat nomor B (Jakarta) dan D (Bandung).Seperti terjadi di Pasar Sukanagara dan pasar tumpah lainnya di sepanjang jalur Cibeber-Cidaun. tomi indra/ asep supiandi/ iwa ahmad sugriwa/ CR-2/ant
Sumber : www.seputar-indonesia.com