Sebanyak 16 dari 31 kecamatan di Kabupaten Bandung dinyatakan rawan bencana banjir dan longsor. Adapun kecamatan yang rawan itu antara lain Rancabali, Kutawaringin,Pasirjambu,Arjasari, dan Kecamatan Ciwidey.
Bahkan, sudah ada retakan tanah di beberapa tempat yang sudah dilaporkan ke Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD). Nantinya akan dilakukan pengecekan terlebih dahulu. “Kalau hujan juga sudah terjadi walaupun belum merata. Diperkirakanmulaimusim penghujan pada bulan depan. Memang yang perlu diwaspadai di Kabupaten Bandung adalah tanah longsor dan banjir,” kata Kepala BPBD Kabupaten Bandung,Marlan,kemarin.
Menurut dia, BPBD mengantisipasi perubahan musim dari kemarau ke musim hujan yang identik dengan bencana tanah longsor dan banjir. Marlan menjelaskan, akan melakukan sosialisasi dan membuat surat edaran ke 31 kecamatan untuk mengantisipasi bencana tersebut.“Kami akan meminta camat-camat untuk melakukan identifikasi retakan- retakan tanah di wilayahnya sebab pada musim kemarau banyak tanah yang retak dan jika ditimpa hujan tentu rawan longsor,”ujar Marlan.
Dia menambahkan,retakanretakan tanah yang rawan longsor itu bisa diantisipasi dengan menutup retakan dengan lumpur atau tanah liat agar air hujan tidak masuk dan memperparah retakan. Selain itu juga akan memberikan peringatan kepada masyarakat di sekitar retakan untuk selalu waspada.“Edaran akan segera kami sebar.
Kami juga akan membuat leaflet tentang kesiapsiagaan menghadapi banjir dan longsor, dan akan mengajukan anggaran sebesar Rp600 juta dalam perubahan anggaran.Tapi kami belum tahu berapa yang akan disetujui,” ujarnya. Untuk penanggulangan bencana banjir yang biasa terjadi di Baleendah dan Dayeuhkolot, BPBD tidak ada persiapan khusus. Bencana rutin itu hanya akan ditangani seperti biasanya,kecuali ada halhal yang luar biasa. iwa ahmad sugriw.
Sumber : www.seputar-indonesia.com