Pejudo Jabar Ira Purnamasari (kiri) merayakan kemenangan saat mengalahkan lawannya pejudo Jatim Vika Irma pada final Judo kelas 78 Putri PON XVIII/2012 di GOR Tribuana, Pekanbaru, Riau, kemarin.
RIAU– Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Jawa Barat optimistis Jabar Kahiji pada Pekan Olahraga Nasional (PON) XVIII/2012 Riau bakal terwujud.
Peluang itu sangat terbuka,karena tim Jabar sudah mempersiapkan strategi terbaik. Menurut Ketua Umum KONI Jabar Azis Syarif,puncak klasemen sementara yang dipimpin DKI Jakarta itu belum terlalu masalah, karena masih banyak pertandingan. Kontingen Jabar terus menganalisa berbagai kemungkinan termasuk darimana peluang emas selanjutnya untuk menyalip DKI.“Di lapangan berbeda jauh.Tadinya kami lihat saingan adalah Jawa Timur. Tapi,nyatanya DKI yang melejit,”katanya, kemarin.
DKI dapat medali dari olahraga yang tidak terukur,sementara Jabar sebaliknya. Ke depan merupakan cabang olahraga yang terukur, jadi masih banyak peluang meraih Jabar Kahiji. Dia optimistis meraih Jabar Kahiji dan tidak pernah panik. “Karena, tim Jabar juga menyiapkan strategi jitu untuk bisa menjadi yang terbaik,” ucapnya.
Wakil Gubernur Jabar Dede Yusuf memberi semangat para atlet agar bisa terus fight hingga penutupan PON. Dia bangga dengan perjuangan para atlet. “Bagi saya itu menjadi kebanggaan karena kurang lebih satu minggu baru kali ini Jabar disalip DKI Jakarta,” ujarnya. Dia berharap hari ini atau besok Jabar sudah kembali menguasai klasemen.“ Anugerah jika kami bisa menjadi yang pertama,” ucapnya.
Bagi Dede, saingan menjadi juara umum PON kini tinggal DKI Jakarta.“Dengan Jawa Timur, kami bedanya cukup jauh,”tambahnya. Hari ketiga pertandingan cabor taekwondo pada gelaran PON,Jabar menambah peraihan medali emas atas nama Siska Permata di nomor Under 53 kg (bantam putri) setelah mengalahkan atlet asal Jawa Tengah Dewi Puspitasari, satu medali perak oleh Rizal nomor Under 80 kg (welter), dan satu medali perunggu dari Margaretha yang turun di nomor Under 68 kg (welter).
Di Stadion Atletik Rumbai, Jabar menambah dua emas.Di nomor maraton putra, I Gede Karangasem mampu mengalahkan lawan-lawannya. Dia menjadi yang tercepat dengan waktu 2 jam 31 menit 14,9 detik. Karangasem mengalahkan pelari Bali dan Sumatera Selatan. Satu emas lagi datang dari Eki Febri Ekiwati yang menang pada lomba tolak peluru.
Di Universitas Islam Riau,gulat akhirnya bisa mempersembahkan emas.Pegulat putri Jabar Eka Setiawati yang turun di kelas 59 kg gaya bebas putri berhasil menjadi yang terbaik. Di partai final,Eka menang mutlak atas pegulat Jatim Eka Nurfriatin. Hasil ini disambut gembira kontingen gulat Jabar.“Setelah sebelumnya hanya bisa mendapat perunggu,”kata Eka.
Kunci kemenangan Eka atas atlet Jatim adalah mampu memanfaatkan kelemahan lawan. Pada cabor lain, Jabar menambah medali emas dari dayung dengan dua medali emas. Dari cabor Judo, Ira menjadi yang terbaik dan ditambah tiga perak dari Ade Sujana, Raisya Puspita,dan M Amin,serta medali perunggu melalui Desiana. Masih dari cabang olahraga beladiri, kempo juga menambah dua medali emas atas nama Gaza dan David.
Sementara,Provinsi Jawa Barat membutuhkan komplek sarana olahraga terpadu seperti halnya Sport City Jakabaring di Palembang untuk menghadapi penyelenggaraan PON XIX 2016 mendatang di Jabar. Pasalnya, sarana olahraga yang ada saat ini masih jauh dari memadai untuk acara sekelas PON.
“Ya, Jabar memang mau tidak mau harus memiliki sports complex agar penyelenggaraan PON di Jabar lebih efektif.Penyelenggaraan PON itu kan jelas butuh persiapan serius dan prosesnya harus dimulai dari sekarang,”kata Wakil Gubernur Jabar Dede Yusuf, saat melakukan peninjauan atlet Jabar pada PON XVIII Riau 2012 di Pekanbaru Riau,kemarin.
Namun,karena komplek sarana olahraga ini butuh lahan yang luas,Dede mengaku,daerah Kota Bandung tidak memungkinkan dibuat sports complex karena wilayahnya sudah terlalu padat. Untuk itu pembangunannya bisadiJatinangor, Kabupaten Sumedang atau di Bandung Barat. “Lahan yang dibutuhkan bisa mencapai 200 sampai 300 hektare.Maka Kota Bandung sudah tidak mungkin lagi,”katanya.
Jabar sendiri belum melakukan persiapan khusus untuk PON 2016. Padahal, rencana persiapan berupa pembangunan sudah diajukan dari tahun- tahun sebelumnya.Menurut Dede, selalu digagalkan oleh faktor-faktor nonteknis. “Lihat saja APBD Provinsi Jawa Barat yang silpa (anggaran tak terpakai) mencapai Rp3 triliun. Itu karena banyaknya tendertender pembangunan yang gagal. Jadi,pada 2013 jangan gagal tender lagi.
Beruntung juga kita sudah punya beberapa venue yang menurut saya cukup layak untuk penyelenggaraan PON,seperti stadion Si Jalak Harupat (Kabupaten Bandung),SUS Gedebage, dan stadion Siliwangi (KotaBandung).Tetapimasihbanyak lagi sarana olahraga yang dibutuhkan,”katanya. panji qadhafi/ atep abdillah kurniawan
sumber:seputar-indonesia.com