Anggaran paling besar dikeluarkan untuk perbaikan Jalan Jenderal Ahmad Yani mencapai Rp2,5 miliar. “Dari dana Rp15 miliar, sekitar Rp10 miliar untuk pengerjaan fisik dan sisanya pemeliharaan. Dana sebesar itu baru hitungan kami karena memang belum disahkan,” ujar Kepala Dinas Bina Marga dan Pengairan (DBMP) Iming Ahmad saat dihubungi kemarin. Menurut Iming, perbaikan jalan rusak tersebut berdasarkan keluhan dari masyarakat yang disuarakan melalui berbagai media massa.
“Yang banyak dikeluhkan masyarakat ialah Jalan Jenderal Ahmad Yani, mulai dari Ciceheum hingga Kiaracondong,”ucapnya. Iming berharap pengerjaan perbaikan jalan dengan menggunakan anggaran perubahan bisa direalisasikan tepat waktu. Tapidengancatatan,pengesahan APBD perubahan dilaksanakan akhir September.Karena bila pengesahan melebihi akhir September, dikhawatirkan proses lelang tidak bisa dilakukan. Proses lelang, lanjut Iming, bisa dilaksanakan saat pembahasan APBD tengah dilakukan, sehingga jika pengesahan melebihi September pun pengerjaan tetap bisa dilakukan tepat waktu.
“Sekarang belum pembahasan, tapi kami harapkan Dewan bisa mengesahkan APBD perubahan di akhir September,” ucapnya. Pantauan SINDO di lapangan, kerusakan di kawasan Jalan Jenderal Ahmad Yani memang sudah sering dikeluhkan masyarakat. “Kerusakannya memanjang di beberapa titik, terutama ke arah Cicaheum”. “Bahkan kalau ada pengendara yang tidak tahu jalan itu rusak, suka terjebak dan jatuh,” ungkap Adrian, 34, pengguna jalan yang setiap hari melewati jalan tersebut.
Banyaknya jalan yang berlubang terjadi mulai dari depan pembangunan Apartemen Gateway hingga depan Mapolsekta Cibeunying Kidul. Sudah hampir dua tahun terakhir kerusakan itu tidak pernah diperbaiki. “Kalau tidak diperbaiki,bisa-bisa jatuh korban lebih banyak lagi. Karena itu, saya meminta dinas terkait segera turun tangan dan memperbaikinya,” ungkap Adrian. yugi prasetyo
Sumber : www.seputar-indonesia.com
