Pendeta kontroversial Amerika Serikat (AS) Terry Jones angkat bicara soal polemik film ‘Innocence of Muslims’ yang menuai banyak protes. Jones yang terkenal akibat aksi bakar Alquran ini, menyebut film amatir tersebut sama sekali tidak dimaksudkan untuk menghina umat muslim.
Jones bahkan menyebut, kematian Duta Besar AS Christopher Stevens dan 3 stafnya di Benghazi, Libya bukan disebabkan oleh aksi protes terhadap film berbudget rendah tersebut. “Kami telah menghubungi produser film ‘Innocence of Muslims’ untuk membantu mendistribusikannya,” tutur Jones seperti dilansir AFP, Kamis (13/9/2012).
Film amatir ‘Innocence of Muslims’ ini menuai kontroversi setelah potongan adegan berdurasi 14 menit diunggah ke internet. Isi film ini merendahkan Islam dan Nabi Muhammad. Namun Jones memberikan pembelaannya.
“Film ini tidak dimaksudkan untuk menghina umat muslim, tapi… untuk mengungkap kebenaran tentang Muhammad yang mungkin belum banyak diketahui orang,” ujarnya sembari menambahkan, “Sangat jelas bahwa Tuhan tidak mempengaruhinya ketika dia menulis Alquran.”
“Buah-buah agama berbicara untuk diri mereka sendiri. Sebagai contoh yakni aksi kekerasan yang baru saja terjadi dan kematian tersebut bukan disebabkan oleh film ini, bukan karena hal-hal yang kita telah lakukan dan hal yang akan terus kita lakukan. Kekerasan semacam ini harus dilawan. Orang-orang yang bertanggung jawab harus ditahan,” tegas Jones.
Menurut Jones, kekerasan yang terjadi di Benghazi, Libya dan Kairo, Mesir justru ‘semakin menunjukkan Islam yang sebenarnya’.
“Karena takut akan kritikan, mereka tahu jika Islam dan Alquran diperiksa dengan seksama, maka akan terungkap yang sebenarnya dari Muhammad dan Alquran, sebuah kebohongan dan penipuan,” tandas Jones yang bermarkas di Florida, AS ini.
Pada tahun 2010 lalu, Jones memicu kecaman dunia internasional dengan aksinya membakar Alquran di AS. Akibat aksinya ini, unjuk rasa besar-besaran terjadi di Afghanistan dan menewaskan 12 orang.
Sumber :www.detik.com