Petani sayuran di Krukut yang biasanya mendapatkan sumber daya air dari dalam sumur kini sudah tidak bisa lagi karena kekeringan. Padahal petani sudah membuat sumur sedalam 23 meter untuk medapatkan air tersebut.
Ketua Kelompok Indra Tani Makmur, Semiyanto, mengatakan kondisi kekeringan sekarang lebih parah dibandingkan tahun sebelumnya. Tahun sebelumnya petani masih bisa mendapatkan sumber daya air tanah dengan pompa. Kini, sumber daya air tersebut tidak bisa didapatkan lagi. “Sumur bor disedot gak kuat, terlalu dalam (permukaan air tanahnya),” ujar dia, Rabu (19/9).
Dia mengatakan, kondisi itu sudah berlangsung sejak dua bulan lalu. Hal itu menyebabkan banyak petani sayuran seperti cabai, bayam, kangkung, dan kacang panjang menjadi gagal tanam. Sebab, kekeringan terjadi setelah tanaman hamper siap dipanen.
Menurut Semiyanto, kondisi itu terjadi kepada 36 petani yang ada di kelompoknya. Dia berharap, Pemerintah Kota Depok dan Pemerintah Provinsi Jawa Barat bisa lebih memperhatikan nasib petani di Depok dengan memperbaiki saluran irigasi. “Jangan mentang-mentang kami dekat Jakarta, tidak diperhatikan oleh Pemerintah provinsi. Selama ini yang diperhatikan hanya di sekitar Bandung saja,” ujarnya.
Sementara itu petani sayuran Grogol, Marbun (56), mengatakan petani banyak yang mengabaikan lahannya karena kekurangan air. Para petani khawatir mengalami gagal panen jika sumber daya air tidak mencukupi. Meskipun demikian, Marbun mengaku lebih beruntung karena posisi lahannya lebih tinggi daripada milik petani lain. “Kalau di sini saya masih bisa dapat air, tapi kalau di bawah sudah gak dapat air,” kata pria yang sudah bertani selama sepuluh tahun ini.
Sementara petani sayuran di daerah Mampang, Hasan (68), mengatakan dirinya baru mulai menanam sayuran kembali saat ini. Dia mengaku belum mendapatkan air yang cukup untuk budidaya tanaman sayur. Namun dia optimistis kalau hujan akan mulai turun secara rutin dalam waktu dekat ini. “Kalau dilihat sudah mulai, kemarin malah sempat hujan walaupun cuma gerimis,”kata dia.
Kondisi kemarau panjang juga menyebabkan harga sayuran di pasar terus merangkak naik. Menurut salah satu warga, Yuli Tri (39), mengatakan harga sayuran bayam dan kangkung mulai nik dari sebelumnya dijual di pasar seharga Rp 700, kini dijual seharga Rp 1000. Begitu juga dnegan harga kol kini mencapai Rp 7000 per kilogram. (A-185/A-147)***
sumber:pikiran-rakyat.com