World Class University (WCU) dalam beberapa tahun terakhir ini ramai dibicarakan di Indonesia. Peran global perguruan tinggi dalam upaya merespons tantangan global, dimunculkan dalam gagasan Cross Border University dan ditampilkan dalam apa yang disebut dengan “World Class University”.
WCU mengandung makna kebersamaan global.WCUmuncul bagi kepentingan masa depan dan kehidupan masa depan masyarakat bangsa-bangsa di dunia.WCU bukan sebuah kemegahan atau luxury,bukan pula perwujudan academic excellence dan lambang kemajuan keilmuan yang dicapai semata, melainkan lebih dari semua itu. Universitas besar seperti Harvard University, Oxford University, dan Cambridge University, sesungguhnya tidak dirancang untuk menjadi WCU. Perguruan tinggi itu dirancang untuk memberikan layanan pendidikan yang berkualitas,yang memberikan kontribusi tidak hanya kepada masyarakat bangsa di mana universitas itu berada, tapi juga untuk bangsa-bangsa lain.
Karena itu, berbagai disiplin ilmu yang dikembangkan dan ditawarkan kepada mahasiswa, dirancang sedemikian rupa untuk dapat memenuhi kebutuhan berbagai bangsabangsa di dunia ini dengan kualitas tinggi. Banyak tantangan yang harus dihadapi universitas di Indonesia untuk menjadi WCU, salah satunya paradoks kebijakan yang berdampak contraproductive terhadap kemajuan universitas.
Pertama,dana yang dialokasikan pada perguruan tinggi amat kecil sehingga program pengembangan mutu sulit diwujudkan karena tidak bisa fokus.
Kedua, program sertifikasi guru seperti portofolio dan melalui PLPG lebih banyak kepada formalitas untuk memperoleh sertifikat pendidik semata.
Ketiga, reformasi dalam bidang pendidikan menimbulkan duplikasi tugas yang bertumpuk, organisasi gemuk,menyulitkan koordinasi, serta pemborosan anggaran dan sumber daya manusia.
Keempat, pencabutan UU BHP yang berdampak pada tujuh universitas besar berstatus BHMN menimbulkan setback luar biasa dalam berbagai aspek pengembangan.
Kelima, demokrasi kampus dengan kebijakan 35% dari suara pemilih harus dialokasikan untuk suara Menteri Pendidikan yang contraproductive dengan upaya untuk memperoleh pimpinan universitas yang kuat. Tantangan global yang dihadapi universitas dalam perkembangannya mencuat ke permukaan, karena universitas adalah fenomena global, dan masyarakat Indonesia bagian dari komunitas global.
Sebagai contoh information and commnication technology (ICT) yang dalam manajemen merupakan unsur vital dan strategik, tapi belum sepenuhnya dikuasai dan dimanfaatkan universitas. Universitas memiliki berbagai keunggulan seperti dalam research yang dapat dimanfaatkan tidak hanya untuk inovasi dan invention dunia ilmu pengetahuan dan teknologi,tapi juga untuk menopang perkembangan aspek kehidupan, termasuk dalam dunia bisnis dan industri serta untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat. Sejauh manakah universitas memiliki kapasitas untuk mewujudkan peran besar ini?
Strategi Menuju WCU Tahun 2035
Akhirnya, inilah sepuluh long terms strategies menuju universitas masa depan tahun 2035. Upaya ini bukan pekerjaan singkat,tapi memerlukan waktu lama paling tidak 20 tahun, belum termasuk masa transisi. Sepuluh strategi jangka panjang yang diperlukan untuk membawa universitas,khususnya Universitas Pendidikan Indonesia, bergerak secara dinamis menuju WCU pada tahun 2035, dijelaskan sebagai berikut.
Pertama, menetapkan policy nasional untuk mengembangkan perguruan tinggi di Indonesia dalam jangka panjang dengan dukungan sumber daya yang diperlukan menuju terwujudnya WCU pada tahun 2035.
Kedua, menyusun long terms plan di mana terdapat sekurang- kurangnya empat hal utama: longterms strategies, goals,programs,dan sumber daya yang diperlukan untuk menjadi pegangan dalam melakukan pembangunan keseluruhan aspek utama universitas.
Ketiga, membangun infrastruktur universitas dengan kokoh sebagai pilar penopang pembangunan aspek-aspek strategis universitas.
Keempat, membangun institutional research capacity sebagai instrumen kelembagaan untuk melaksanakan research yang menghasilkan invention dan inovasi sebagai hasil ciptaan lembaga untuk mendukung perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang bermanfaat bagi kehidupan kemanusiaan.
Kelima,membangun leadership capacity kelembagaan secara total dari tingkat universitas hingga tingkat jurusan dan program studi.
Keenam, mengembangkan dan menerapkan ICT sebagai facilitating element,baik dalam proses manajemen kelembagaan maupun dalam kegiatan akademik termasuk proses pembelajaran.
Ketujuh, membangun hubungan dan kerja sama internasional dengan menciptakan network dan partnership dengan berbagai universitas dan berbagai badan internasional yang relevan secara terencana dengan baik untuk memasuki global market.
Kedelapan, mengembangkan rich professionalism dan culture of excellence dalam setiap program dan kegiatan, sebab pada profesionalism dan excellence competitive dan comparative advantage, value universitas terletak.
Kesembilan, mengembangkan income generating programs yang bervariasi dan terus menerus untuk mengokohkan keuangan lembaga dalam jangka waktu yang panjang untuk mendukung keseluruhan upaya perwujudan World Class University pada 2035.
Kesepuluh, melakukan diseminasi dan komunikasi secara luas, baik lokal, nasional, maupun global dengan memanfaatkan berbagai jenis media massa. Inilah sepuluh long terms strategies untuk membawa universitas di Indonesia,termasuk Universitas Pendidikan Indonesia, menuju universitas masa depan, yaitu WCU yang bersifat cross border atau world borderless university.
MOHAMMAD FAKRY GAFFAR
Guru Besar Administrasi Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia
sumber:wwwseputar-indonesia.com