Dinas Peternakan Kabupaten Subang melakukan vaksinasi terhadap 16.000 hewan kurban di 80 desa di Subang. Hal itu untuk mengantisipasi adanya penyakit dari hewan tersebut pada musim Idul Adha pada akhir Oktober mendatang.
”Jauh-jauh hari sebelumnya, kami telah melakukan pengamatan dan penyidikan terhadap penyakit hewan kurban. Untuk mengantisipasi itu, kami telah melakukan vaksinasi terhadap 16.000 hewan kurban yang dilakukan di 80 desa di Kabupaten Subang,”kata Agus Sugama,Kabid Kesehatan Hewan Dinas Peternakan Subang, kemarin. Menurut dia, daerah rawan antraks di Kabupaten Subang berada di tujuh kecamatan, yakni Kecamatan Dawuan,Kalijati, Ciater, Subang, Cisalak, Cibogo, dan Cipeundeuy.
Meskipun demikian, Dinas Peternakan mengaku belum menemukan hewan ternak yang terinfeksi penyakit tersebut. ”Sejauh ini kami belum mendapatkan temuan penyakit tersebut. Kami berharap masalah itu tidak terjadi di daerah ini,”kata Agus. Untuk meminimalisasi adanya penyakit antraks,Dinas Peternakan akan terus melakukan penanganan. Seperti pelatihan petugas penyembelih hewan kurban dan pemeriksaan kesehatan hewan kurban di luar pasar hewan. ”Untuk pelatihan petugas penyembelihan,kami akan melakukan koordinasi dengan pihak dewan kemakmuran masjid (DKM) atau panitia penyelenggara kurban. Sedangkan pemeriksaan kesehatan hewan kurban yang berada di pasar dan di luar pasar akan kami lakukan pada H-7 hingga H+2,”ujarnya.
Iwan, 40, warga Panglejar, Kecamatan Subang, berharap ada pemantauan lebih serius dari pemda terkait proses penjualan hewan kurban di Kabupaten Subang. ”Banyak penjual hewan kurban yang menjual hewan kurban asal-asalan. Seperti ukuran dan usia hewan kurban yang didagangkan,” ucapnya. heru muthahari
sumber:seputar-indonesia.com