Aktivitas Kawah Ratu Gunung Tangkubanparahu, Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB), meningkat.
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mengeluarkan peringatan agar masyarakat tidak mendekat dalam radius 1,5 km. Penutupan ini membuat Taman Wisata Alam (TWA) Tangkubanparahu sepi kunjungan wisatawan.Hanya petugas Badan Geologi, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) KBB, dan aparat terkait yang diperbolehkan masuk.
Mereka memantau perkembangan aktivitas Gunung Tangkubanparahu di Pos Pengamatan Gunung Tangkubanparahu dekat pintu tiket masuk. Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) menyatakan status Gunung Tangkubanparahu masih waspada level II. Pengamat Gunung Api PVMBG Johan Kusuma mengatakan, pada Minggu (2/9) malam aktivitas Kawah Ratu meningkat sejak pukul 21.00-24.00 WIB,dimana amplitudo 5-20 mm dengan tremor durasinya 5 jam atau lebih lama dari aktivitas kegempaan pertama kali pada 24 Agustus 2012 yang tremor durasinya hanya 4 jam.
Pengamatan sesmik terakhir mulai pukul 00.00-06.00 WIB terjadi gempa vulkanik dangkal sebanyak 3 kali. Kepala BPBD KBB Maman Sulaeman mengungkapkan,sudah menyiagakan tujuh posko evakuasi yang telah siap menampungwargadilimadesayangberbatasan langsung dengan Tangkubanparahu. Posko-posko tersebut berada di luar lingkaran zona kawasan rawan bencana (KRB) III yakni Cikole,Cibodas, Lembang,Jayagiri Parongpong, Pasirlangu,dan Cisarua.
“Kami telah menyosialisasikan dan menginventarisasi warga di zona KRB III,”katanya,kemarin. Jika nanti terjadi keadaan darurat, prioritas utama adalah para penduduk yang lemah seperti manula, ibu hamil, dan anak-anak. BPBD juga terus berkoordinasi dengan pengelola TWA Tangkubanparahu, PT Graha Rani Putra Persada (GRPP) untuk sementara waktu Tangkubanparahu ditutup demi keamanan.
Direktur Utama PT GRPP Putra Kaban mengakui Minggu (2/9) aktivitas Kawah Ratu meningkat. “Kami sudah menerima surat dari BBKSDA terkait jarak aman 1,5 km dari PVMBG dan tidak disebutkan Tangkubanparahu harus ditutup. Namun, demi nyawa manusia yang jauh lebih penting dan berharga kami mengambil inisiatif untuk sementara aktivitas kunjungan ke sini dikosongkan,” ujar Kaban. Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jabar Udjwalaprana Sigit mengatakan, dilakukan peningkatan antisipasi pengamanan terutama di beberapa jalur masuk Gunung Tangkubanparahu.
“ Kalau pintu utama itu sudah jelas kami jaga ketat. Bahkan,pintumasuklainseperti jalurJayagirijugadijaga,jangan sampai kecolongan,”ucapnya. Kepala PVMBG Surono menjelaskan, sejak Minggu malam tercatat tremor atau aktivitas dangkal vulkanik Gunung Tangkubanparahu cukup signifikan. Tremor ini naik dari 8 mm menjadi 18 mm,kemudian naik lagi sampai 30 mm.Artinya, terjadi pelepasan energi yang tinggi. Catatan lain di PVMBG yakni gas SO2 (sulfurdioksida) dengan kandungan tinggi sudah mencapai 3 ppm atau di atas ambang batas.
Sedangkan batas normal gas ini hanya 2 ppm. Pemerintah Kecamatan Ciater,Kabupaten Subang turut mengevakuasi pedagang dan warga di sekitar Tangkubanparahu. “Untuk mengantisipasi hal tidak diinginkan,TWA Tangkubanparahu resmi ditutup,” kataCamatCiaterOjatNajudin. Evakuasi itu bekerja sama dengan kepolisian.Sejauh ini,proses evakuasi berjalan lancar, tidak ditemukan pengunjung yang membandel untuk memasuki kawasan TWA.
Dia mengimbau masyarakat mulai dari Ketua Rukun Tetangga (RT),Rukun Warga (RW),Kepala Desa dan tokoh masyarakat tetap waspada dengan cara selalu mengaktifkan telepon dan pelaksanaan sistem keamanan keliling (Siskamling).Pihak kecamatan sudah menyiapkan tempat evakuasi di antaranya Gunung Cinta,Desa Cisaat; Gunung Malang di Ciater dan Palasari. Polres Subang sudah siap menyiagakan personel kepolisian untuk penindakan jika bencana terjadi.
“Kami akan kerahkan 2.000 orang, bahkan 10.000 personel lebih, yang jelas disesuaikan dengan kebutuhan,” ujar Kapolres Subang AKBP M Awal Chaeruddin. Sebanyak satu peleton anggota Brimob Polda Jabar bersiaga di sekitar Gunung Tangkubanparahu untuk mengantisipasi halhal terburuk terkait instruksi PVMBG.Misalnya evakuasi,polisi akan membantu dan mengamankan wilayah tersebut. adi haryanto/ atep abdillah kurniawan/ heru muthahari/ gita pratiwi
Sumber : www.seputar-indonesia.com