Sejumlah ustadz di Palembang, Sumatera Selatan mengecam gerakan sekelompok orang terduga teroris di Solo, Jawa Tengah, dan sejumlah daerah lainnya yang berhasil dicegah oleh aparat kepolisian akhir-akhir ini.
Gerakan teroris di sejumlah daerah beberapa waktu lalu dan di Solo yang beberapa terduga pelakunya berhasil ditangkap polisi Densus 88 anti-teror secara bertahap sejak Jumat (21/9) malam hingga Sabtu (22/9) siang merupakan tindakan di luar syariat, kata salah seorang ustadz H. Irwansyah di Palembang, Sabtu malam.
Menurut dia, secara syariat Islam perbuatan yang bisa membuat keresahan dan mengancam keselamatan jiwa manusia merupakan perbuatan dosa, di luar nilai-nilai Al Quran, dan melanggar hukum negara.
Apapun alasannya, gerakan atau tindakan teroris tidak bisa ditolerir dan perlu dihentikan oleh semua pihak karena efek aksi teror bukan hanya orang yang menjadi targetnya saja tetapi orang-orang yang tidak berdosa atau tidak bersalah bisa terkena imbasnya.
Untuk mencegah maraknya aksi teror, diimbau kepada umat muslim dan masyarakat secara umum agar bersama-sama “memerangi” teroris serta memperketat pengamanan lingkungan tempat tinggal agar tidak dijadikan sarang pelaku kejahatan itu, ujar ustadz Irwansyah.
Sementara menurut ustadz lainnya H.Abdul Fazar, pergerakan teroris yang akhir-akhir ini marak kembali perlu dihentikan oleh semua pihak dan ditindak tegas pelakunya jika terbukti bersalah.
Orang-orang yang mempersiapkan diri atau dipersiapkan menjadi teroris, diimbau untuk berpikir kembali sebelum melangkah terlalu jauh dan bagi yang beragama muslim harus lebih memahami ajaran Islam.
“Pahami kembali ilmu syariat, gunakan cara yang lembut untuk menyelesaikan suatu persoalan karena berjuang dengan kasih sayang dalam suasana damai sekarang ini akan lebih gampang meraih kemenangan tanpa menimbulkan korban jiwa apalagi sampai melukai orang-orang yang tidak berdosa,” ujar dia.
Dalam kondisi negara Indonesia yang sedang giat-giatnya membangun dan dalam suasana damai sekarang ini, sangat tidak pas jika melakukan perjuangan dengan cara kekerasan apalagi menimbulkan keresahaaan atau ketidak-nyamanan dalam pergaulan kehidupan bermasyarakat dan beragama, kata ustadz itu menegaskan.
Sebelumnya Gubernur Sumsel H Alex Noerdin mengimbau kepada seluruh lapisan masyarakat di daerahnya, untuk mewaspadai teroris yang akhir-akhir ini mulai marak kembali di sejumlah provinsi di Tanah Air.
Teroris biasanya berbaur dengan masyarakat, karena itu semua pihak perlu meningkatkan kewaspadaan dan kepedulian terhadap lingkungan sekitar permukiman, tempat bekerja dan usaha serta tempat lainnya, kata gubernur menambahkan. (Y009)/Z002)
sumber:antara