Utang Amerika Serikat kini sudah mencapai US$16 triliun, rekor tertinggi hingga saat ini. Artinya, setiap warga Amerika – baik laki-laki, perempuan, dan anak-anak – menanggung utang sekitar US$50.000.
Menurut Voice of America, data terbaru utang AS itu diungkapkan Departemen Keuangan di Washington DC pada Selasa waktu setempat. Di tengah krisis ekonomi yang masih menjerat AS, utang terkini yang mencetak rekor baru itu memang sudah diperkirakan.
Namun, jumlahnya kian mendekati ambang batas maksimal yang sudah ditetapkan pemerintah, yaitu US$16,4 triliun. Para pejabat memperkirakan bahwa jumlah utang AS bisa menyentuh ambang batas di akhir tahun ini.
Masalahnya, pemerintah AS tidak bisa mengajukan pinjaman lagi yang melebihi ambang batas – untuk membiayai semua kewajibannya – selama belum direstui oleh parlemen (Kongres). Hingga kini Kongres pun masih belum bersepakat mengenai cara-cara mengatasi defisit anggaran dan menanggulangi utang pemerintah.
Pengumuman utang terbaru AS ini muncul di tengah mulai panasnya perseteruan Partai Demokrat – yang menguasai pemerintahan – dan Partai Republik (yang mendominasi DPR) menjelang Pemilihan Presiden 6 November 2012. Isu ini langsung dimanfaatkan para politisi Republik, seperti John Boehner.
Politisi yang tengah menjabat sebagai Ketua DPR itu menilai bahwa rekor utang AS tersebut menandakan “gagalnya janji Presiden Barack Obama dalam mengurangi defisit anggaran hingga setengahnya.” Kubu Obama dari Partai Demokrat pun tidak tinggal diam.
Ben LaBolt dari tim kampanye Obama, kepada Yahoo!News, mengatakan bahwa bila muncul isu utang, para politisi Republik seharusnya juga tidak lupa dengan kata-kata yang pernah mereka umbar saat mengesahkan Mitt Romney sebagai kandidat presiden mereka di Konvensi Nasional pekan lalu : “Kami membuatnya demikian.” (sj)
Sumber : www.viva.co.id