Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan berharap laju pertumbuhan penduduk khususnya di Jawa Barat dikendalikan. Pasalnya, pertumbuhan penduduk tanpa kontrol dapat menyebabkan krisis pangan dan air. “Dunia mencemaskan krisis pertumbuhan penduduk karena tanpa kendali, dapat menyebabkan krisis air dan pangan.
Kedua krisis ini lebih berbahaya dibanding krisis energi,” tegas dia saat menghadiri puncak Gebyar Pantura di Desa Gebangmekar, Kecamatan Gebang, Kabupaten Cirebon,kemarin. Gebyar pantura sendiri merupakan program pembangunan secara integratif yang ditujukan kepada desa pantai dimana sebagian penduduknya bermatapencarian sebagai nelayan. Tujuannya untuk membangun kawasan pantura secara terintegrasi dari berbagai sektor pembangunan.
Selain di Gebang, Gebyar Pantura juga dilaksanakan di Desa Jayasakti, Kabupaten Bekasi, Desa Segaran, Kabupaten Karawang, Desa Blanakan, Kabupaten Subang, dan Desa Bula,Kabupaten Indramayu. Kegiatannya sendiri dilaksanakan lima hari di masing-masing desa tersebut, termasuk di Gebangmekar. Salah satu sektor pembangunan yang terlibat yakni kependudukan dan keluarga berencana (KB).
Lainnya seperti pendidikan, kesehatan, tenaga kerja, pembangunan masyarakat desa, PKK, perikanan dan kelautan, keagamaan, dan sektor lainnya. Menurut Gubernur, gebyar pantura dapat menjadi salah satu upaya dalam menyeimbangkan jumlah kelahiran dengan ketersediaan kebutuhan. Dengan kata lain, jumlah kelahiran yang hidup sesungguhnya dapat diseimbangkan dengan ketersediaan pangan dan air.
“Penduduk yang hidup dewasa ini pada sisi lain sebenarnya dapat menjadi aset dan modal pembangunan,”tegas dia. Selain dengan cara mengendalikan kelahiran, upaya untuk itu dapat dilakukan melalui pengelolaan pendidikan dan kesehatan yang baik bagi penduduk yang ada. Pendidikan yang baik, lanjut dia, ditempuh melalui keikutsertaan penduduk usia sekolah hingga SMA sederajat. Sedangkan layanan kesehatan yang baik dapat dicapai melalui penerapan pola hidup sehat.
Dia mengklaim, sejak 2009 hingga kini, pendidikan dan kesehatan telah menjadi prioritas dalam APBD Provinsi Jabar dengan alokasi lebih dari 20%. Ribuan ruang kelas baru SD dan SMP, telah dibangun. Sedangkan sekitar 200 puskesmas telah dibangun di daerah di Jabar. Dalam kesempatan itu, Gubernur juga memberi bantuan, di antaranya bantuan Rp50 juta untuk Desa Gebangmekar, dua unit kapal bagi nelayan di Kabupaten Cirebon berkapasitas 30 GP senilai Rp3 miliar,juga bantuan untuk budi daya rumput laut dan udang.
Sementara itu, Ketua TP PKK Provinsi Jabar Netty Heryawan yang mendampingi Gubernur saat itu mengungkapkan, tak sedikit pedagang yang mengeluhkan sulitnya mendapat modal. “Mereka juga termasuk lemah dalam manajerial sehingga perlu diberi tambahan wawasan, selain kami dampingi juga untuk advokasi sehingga mereka lebih berdaya,” tutur dia. erika lia
Sumber:seputar-indonesia.com