Anggota DPR dari Fraksi PDIP Rieke Diah Pitaloka tetap keukeuh mengincar kursi gubernur daripada wakil pada Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jabar 2013.
“Kalau dengan mimpi politik yang seperti itu, saya kira mungkin harus menjadi Jabar 1 (gubernur),” katanya di Taman Pramuka,Jalan RE Martadinata, Kota Bandung, kemarin. Pemeran Oneng dalam sinetron Bajaj Bajuri ini enggan menduduki Jabar 2 (wakil gubernur),karena kekhawatiran posisi wagub selalu menjadi korban kepentingan kekuasaan atasannya.“ Bisa nggaksaya jalan bareng atau seperti yang lain (wakil sebagai pelengkap), ditinggalkan saja kalau jadi wakil,”ujarnya.
Rieke mengapresiasi tokoh penggiat antikorupsi, Teten Masduki, disandingkan dengannya. Namun, apapun keputusannya, baik cagub atau cawagub, semuanya kembali pada pertimbangan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDIP.Jika tak direkomendasikan di posisi Jabar 1 dan 2,dia mengaku siap menerima.“ Apapun keputusan partai,saya akan terima,” ucapnya. Menurut dia,Teten Masduki mempunyai prinsip kerja yang matching dengannya. Teten merupakan sosok yang berkomitmen memerangi korupsi.
“Pemerintahan sebagus apapun, ketika korupsi dibiarkan, semuanya tidak akan jalan,” katanya. Rieke pun sudah menjalin komunikasi dengan beberapa calondantokohyangbelakangan ini kerap dielus-elus sebagai cagub Jabar. “Saya sudah berkomunikasi dengan Kang Dede Yusuf, juga Kang Teten Masduki.Tetapi, kembali lagi keputusan akhirnya di tangan DPP,” kata perempuan kelahiran Garut, 8 Januari 1974 itu.
Di tengah ramainya rumor Teten Masduki yang akan maju pada Pilgub Jabar 2013,Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Gerindra Jabar mengaku belum menerima rekomendasi dari DPP Gerindra. Melalui akun Twitter-nya @prabowo08, Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto menyebut Teten Masduki sebagai orang yang pantas memimpin Jabar. Wakil Ketua DPD Partai Gerindra Jabar Sunatra mengatakan, rekomendasi resmi dari DPP soal pengusungan Teten Masduki belum diterima DPD. Dia mengakui Teten Masduki cukup kuat untuk mendapat dukungan sebagai cagub Jabar, tetapi pihaknya belum bisa melakukan langkah politik terlalu jauh,termasuk koalisi.
Menurut dia, Gerindra harus berkoalisi untuk berebut kursi kepemimpinan.Sebab,di parlemen Jabar, partainya hanya memiliki delapan kursi.Sementara untuk mengusung satu paket pasangan,Gerindra harus mengantongi 15% suara. Menurut dia, pola penyatuan PDIP-Gerindra seperti formasi yang diterapkan di Pilkada DKI Jakarta dengan pasangan Joko Widodo-Basuki Tjahaja Purnama dinilai tepat pula diberlakukan di Jabar dengan mengusung Rieke-Teten.
Pendamping Dede Kian Mengerucut
Lima nama calon pendamping Dede Yusuf yang dirilis Macan Center untuk Pilgub Jabar 2013 mengerucut. Setelah dua tokoh dari Partai Golkar, Anna Sophanah (Bupati Indramayu) dan Herman Sutrsino (Wali Kota Banjar) tidak mungkin dibidik lagi karena petinggi Partai Golkar di Jabar Irianto MS Syafiuddin (Ketua DPD I Partai Golkar Jabar) resmi ditunjuk sebagai cagub. Kini, giliran Rieke Diah Pitaloka yang juga masuk daftar calon pendamping Dede Yusuf terang-terangan ingin mengejar kursi Jabar 1.
Artinya,calon pendamping Dede Yusuf hanya tersisa dua nama.Mereka adalah Lex Laksamana (Sekda Jabar) dan Aang Hamid Suganda (Bupati Kuningan dari PDIP). Ketua DPD Partai Demokrat Jabar Iwan Ridwan Sulandjana menuturkan belum menerima surat resmi dari Majelis Tinggi Partai Demokrat soal pengusungan Dede Yusuf sebagai cagub Jabar periode 2013- 2018.“Kemungkinan surat keputusan rekomendasi itu terbit dua minggu lagi,” ucapnya.
SK rekomendasi keluar setelah didapat kepastian cawagubnya. Mengenai siapa sosok pendamping Dede, Partai Demokrat menyerahkan kepada Dede. “Hal ini untuk menghindari kawin paksa agar terjadi keselarasan dalam menjalankan roda pemerintahan. Jangan sampai bareng-barengnya hanya tiga bulan, setelah itu talak tiga,” kata Iwan.
Soal koalisi bergantung pula pada Dede Yusuf dan DPP Partai Demokrat.Menurut dia, DPD hanya membuka penjaringan, kemudian menjalankan proses pemenangan setelah kebijakan cagub dan cawagub serta koalisi partai diputuskan Majelis Tinggi. atep abdillah kurniawan
sumber:seputar-indonesia.com