Bank Dunia pekan ini telah menyetujui pemberian hibah sebesar US$6,4 juta atau setara Rp61,5 miliar untuk proyek air bersih di Gaza. Saluran air di wilayah ini rusak parah setelah delapan hari dibombardir Israel.
Diberitakan al-Arabiya, Rabu 28 November 2012, sebelum perang pekan lalu dengan Israel, kondisi air bersih di Gaza juga sangat memprihatinkan. Selama ini, Gaza juga mendapatkan bantuan air dari Israel, namun sangat sedikit dan harganya mahal.
Maret lalu, Israel juga membatasi pemakaian air 70 jam setiap 10 hari. Pembagian air oleh Israel juga tidak adil, mendahulukan pemukiman Yahudi yang banyak tersebar di perbatasan dengan Gaza.
“Kami prihatin atas kurangnya air bersih dan menurunnya kualitas sumber air di Jalur Gaza,” ujar Mariam Sherman, Direktur Bank Dunia untuk Tepi Barat dan Gaza dalam pernyataannya.
“Proyek baru kami sangat penting bagi warga Gaza. Tidak hanya meningkatkan ketahanan air dan jaringan penyalur air, tapi proyek ini juga memungkinkan tersedianya kualitas air yang lebih baik bagi warga,” lanjutnya lagi.
Kurangi Kebocoran
Dengan dana ini, Gaza akan membangun tangki air, jalur pipa dari sumur utama ke lokasi penampungan dan mengurangi kebocoran. Proyek ini juga berfungsi untuk membantu petugas lokal dalam melayani pembayaran dan pelayanan penyedia air.
Bank Dunia akan bekerja sama dengan Bank Pembangunan Islam yang juga telah menyumbang sebanyak US$11,14 atau sekitar Rp107 miliar. (ren)
Sumber:viva.co.id