Calon Gubernur Jawa Barat dari Partai Demokrat Dede Yusuf mengklaim didukung Partai Amanat Nasional (PAN) dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) pada Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jabar 2013.
Menurut dia, koalisi dengan PAN dan PKB tersebut merupakan planBdaritimnya untuk menghadapi pertarungan pada Pilgub.”Yang sudah itu dengan PAN dan PKB (koalisi). Kirakira sudah 90%, sudah pasti,” ujar Dede Yusuf seusai menghadiri Rapat Paripurna DPRD Jabar di Kota Bandung kemarin. Rencananya hari ini (kemarin) Dede akan bertemu dengan PKB. Namun, karena Dede harus menghadiri Rapat Paripurna DPRD Jabar, maka pertemuan tersebut tidak jadi dilakukan.
Mengenai rencana menggandeng PDIP, Dede menyatakan keputusannya tinggal menunggu jawaban Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri.” PDIP ini belum memberikan jawaban, masih menunggu Bu Mega, saya belum tahu jawabannya kapan,” paparnya. Dede mendapat tugas dari Ketua Umum DPP Partai Demokrat Anas Urbaningrum untuk menjalin koalisi dengan sejumlah partai.
Prioritas utamanya menggandeng PDIP baru kemudian PAN, PKB, dan Gerindra. Karena itu, Dede berharap jawaban PDIP untuk berkoalisi bisa sebelum 9 November 2012. Wakil Ketua DPW PAN Jabar Aming D Rachman membenarkan PAN merapat ke Demokrat. Hal itu merujuk pada arahan Ketua Umum PAN Hatta Radjasa yang sejak awal mendukung Dede Yusuf sebagai cagub Jabar. ”Masalahnya sampai kini belum keluar surat keputusan soal koalisi,” ucapnya.
DPP PAN juga belum mengarahkan calon yang akan dijadikan pendamping Dede. Wali Kota Bandung Dada Rosada belum memutuskan untuk maju sebagai salah satu calon Gubernur atau Wakil Gubernur Jabar. Meski demikian, Dada akan menentukan pilihannya itu pada menit-menit terakhir pendaftaran ke KPU Jabar pada 10 November 2012. ”Injury time kalau Persib, lihat tanggal 10 nanti saja,”katanya.
Disinggung partai mana yang akan mengusungnya, mengingat Partai Demokrat sudah melabuhkan tambatan hatinya ke Dede Yusuf, Dada menyatakan sudah ada sejumlah partai yang menawarinya.” Ada tawaran dari beberapa, tapi nanti lagi, takut tidak jadi lagi,”ujarnya. Partai Golkar mengaku sudah menyiapkan strategi khusus menghadapi Pilgub Jabar.
Wakil Sekretaris DPD Partai Golkar Jabar Pulihono mengatakan, strategi Golkar yang jelas tidak akan menyamai Pilkada DKI Jakarta.Menurut dia, kekalahan partai berlambang pohon beringin di Pilkada DKI Jakarta tidak akan membuat ciut nyali DPD Partai Golkar Jabar saat menghadapi pilkada mendatang.
”Jika dilihat dari segi geografis dan karakteristik masyarakatnya, Pilgub Jabar dengan Pilkada DKI Jakarta jelas tidak sama, sehingga jangan disamakan antara DKI Jakarta dan Jabar,” tandasnya. Salah satu strategi politik yang dilakukan Golkar untuk menghadapi Pilkada Jabar adalah dengan memilih Ketua DPD I Partai Golkar Jabar Irianto MS Syafiuddin alias Yance sebagai cagub Jabar. atep abdillah kurniawan/ yugi prasetyo/ant
Sumber:seputar-indoneia.com