Bank Indonesia Kantor Wilayah VI Jabar dan Banten memprediksi pertumbuhan ekonomi Jabar pada triwulan III/2012 akan melambat.
Belum membaiknya ekonomi dunia diperkirakan akan berpengaruh terhadap kinerja ekspor dan berdampak terhadap pertumbuhan ekonomi Jawa Barat di penghujung tahun 2012. Kepala Bank Indonesia Kantor Wilayah VI Jabar dan Banten Lucky Fathul Aziz Hadibrata mengatakan, melambatnya pertumbuhan ekonomi Jabar ini akan terus berlangsung hingga akhir tahun ini. Menurut dia, pertumbuhan ekonomi Jabar pada triwulan III/2012 akan bertahan pada level 6,3% atau tumbuh melambat dibandingkan periode sebelumnya yang tumbuh 6,4%.
“Berkaca pada kinerja perekonomian Jabar di triwulan III/2012, kami memperkirakan, perekonomian Jabar di triwulan akhir tahun ini akan kembali tumbuh melambat pada kisaran 6,0 sampai 6,5%,” kata Lucky Fathul Aziz Hadibrata di Bandung,kemarin. Menurut dia, perlambatan ekonomi Jabar di akhir tahun, disebabkan tekanan dari pangsa domestik dan internasional. Dari pangsa internasional,kondisi perekonomian global yang belum pasti. Terutama kondisi ekonomi di negara tujuan ekspor Jawa Barat yang belum menunjukkan perbaikan signifikan. Laju ekspor Jabar diperkirakan akan tertahan sehingga memperlambat kinerja industri pengolahan di dalam negeri.
Diketahui, kinerja ekspor Jabar mulai mengalami perlambatan sejak pertengahan tahun ini.Kondisi tersebut, terus terjadi pada triwulan III/2012.Ekspor Jawa Barat pada periode laporan, tumbuh 3,4% (yoy),lebih rendah dibandingkan periode sebelumnya yang tumbuh 9,2%.Kondisi tersebut menyebabkan ekspor netto Jawa Barat turun sebesar 2,3% (yoy). Menurut dia, dari sisi perdagangan, ekspor Jabar pada triwulan III turun sebesar 3,1% atau mencapai USD6,63 miliar dengan volume sebesar 1,59 juta ton. Dari sisi volume, ekspor Jawa Barat turun sebesar 8,0%, dimana pada periode sebelumnya dapat tumbuh sebesar 10,8%.
“Dari dalam negeri, ekonomi Jabar masih tertekan oleh sejumlah kebijakan pemerintah, seperti pembatasan pintu impor hortikultura dan penentuan UMK,” pungkas dia. Lucky mengakui, ekspor produk manufaktur diperkirakan akan tertekan dengan adanya aksi demontrasi buruh terhadap penetapan UMK tahun 2013. Aksi buruh tersebut, diperkirakan terjadi selama beberapa sesen sehingga berdampak pada tersitanya waktu produksi. Kendati mengalami tekanan dari sisi ekspor,perekonomian Jawa Barat akan tertolong oleh laju pertumbuhan investasi dan tingginya konsumsi rumah tangga.
Walaupun, konsumsi rumah tangga terjadi perlambatan,namun sektor ini masih berada pada level tinggi. Kenaikan penghasilan, akan menambah keyakinan masyarakat melakukan kegiatan konsumsi. Optimisme tersebut, didorong oleh hasil survei konsumen,di mana,kondisi ekonomi akhir tahun mengalami sedikit peningkatan karena bertambahnya penghasilan. arif budianto