Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cianjur belum menerima laporan adanya kerusakan akibat gempa berkekuatan 5,8 skala richter yang terjadi Kamis, 1 November 2012 sekitar pukul 21.12 WIB.
“Kami masih mendapatkan laporan warga masih panik akibat gempa Cianjur Selatan. Mereka berkerumun dibagian luar rumah karena takut gempa susulan. Namun belum ada laporan korban jiwa maupun rumah yang rusak,” ungkap Kepala BPBD Kabupaten Cianjur Asep Suhara saat dihubungi VIVAnews.
Asep mengatakan, pihaknya terus berkoordinasi dengan semua unsur dari TNI, polri Camat hingga Lurah yang bertugas di Cianjur Selatan. Hingga saat ini laporan yang sudah masuk baru berasal dari tiga kecamatan yaitu Cibinong, Leles, dan Agrabinta.
“Tapi hingga kini belum ada laporan kerusakan. Ketiga wilayah ini bagian dari Sembilan wikayah yang rawan longsor,” katanya.
Menurut Asep, petugas kemungkinan baru akan mengecek ke lokasi pusat gempat pada esok pagi. Beratnya medan yang harus dilalui membuat petugas sulit mencapai lokasi.
Namun, BPBD Cianjur memastikan akan terus memantau perkembangannya Gempa Bumi, terutama di wilayah selatan. Sebab, berdasarkan laporan, getaran gempa dirasakan cukup besar di wilayah itu.
Pemantauan terutama diarahkan pada enam wilayah yang rawan mengalami longsor dan berdekatan dengan titik pusat gempa. “Saya menunggu laporan yang harus masuk. Saya akan tunggu terus hinga besok,” tuturnya.
Dihubungi secara terpisah Ketua Satgana PMI Kabupaten Cianjur Ruddi Syachdiar Hidajath mengaku, sedang menerjunkan tim relawan Satgana ke wilayah selatan.
“Dari laporan sementara belum ada kerusakan apapun. Kita masih memantau dan melihat perkembangannya,” kata Rudi melalui telepon selulernya.
Sumber:viva.co.id