Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jawa Barat terbantu dengan langkah para bakal calon gubernur/ wakil gubernur yang menggelar sosialisasi ke berbagai lokasi maupun pemasangan alat peraga seperti baliho.
”Menjangkau seluruh lapisan masyarakat Se-Jawa Barat di 26 kabupaten/kota itu berat. Sosialisasi para bakal calon cukup membantu bagi KPU dalam menyosialisasikan Pilgub,” ujar Ketua KPU Jabar Yayat Hidayat,kemarin. Namun, sosialisasi para bakal calon atau perangkat tim sukses akan dibatasi ketika kandidat resmi ditetapkan sebagai calon oleh KPU pada 17 Desember. ”Setelah penetapan, saya akan memanggil semua tim sukses pasangan calon untuk diberi pengarahan batasan-batasan sosialisasi atau kampanye agar tidak terjadi salah paham di antara mereka juga dengan masyarakat,” paparnya.
Calon gubernur (cagub) yang diusung Partai Golkar Irianto MS Syafiuddin (Yance) melakukan roadshow ke 26 kabupaten/kota. Dia mengklaim telah mengunjungi lebih dari 500 titik untuk menyosialisasikan dirinya dengan mantan Bupati Tasikmalaya Tatang Farhanul Hakim. Pasangan Rieke Diah Pitaloka- Teten Masduki yang didukung PDIP, kemarin, mengunjungi dua daerah berbeda. Penggiat antikorupsi Teten Masduki berkunjung ke Kabupaten dan Kota Bogor.
Teten menganggap kalangan muda merupakan salah satu segmen calon pemilih yang paling potensial untuk kemenangan Rieke Diah Pitaloka-Teten Masduki (Paten). ”Saya optimistis kalangan pemilih pemula bisa mendukung terciptanya perubahan di Jabar,”kata Teten. Anggota DPR Rieke Diah Pitaloka mengunjungi pasar Langkat Lancar di perbatasan Jabar dan Jateng, persisnya di Desa Bojongkantong,Kecamatan Langensari,Kota Banjar.Di pasar itu pemeran Oneng dalam sinetron Bajaj Bajuri itu juga melakukan aktivitas bersama warga seperti sarapan sambil ngobrol ringan.
”Saya akan menghapus jarak antara pejabat dengan rakyat,”ujar Rieke. Sementara itu, Gubernur Jabar Ahmad Heryawan meminta seluruh pegawai negeri sipil (PNS) berperan aktif menyukseskan Pilgub Jabar.Mereka harus menjadi agen-agen politik yang berperan memberikan pemahaman kepada masyarakat. ”Terlebih Pilgub kali ini digabung dengan Pemilukada di 7 kota/kabupaten. Karena itu, saya meminta peran aktif PNS,”katanya. Heryawan juga meminta seluruh PNS memelihara iklim politik agar Jabar tetap kondusif menjelang hingga selesainya Pilgub.
”Meski begitu,PNS harus tetap bersikap netral. Silakan gunakan hak pilihnya hanya di TPS masing-masing,” ucapnya. Senada dengan Heryawan, Wakil Gubernur Jabar Dede Yusuf mengimbau PNS tidak menggunakan fasilitas negara untuk kepentingan politik. ”Saya pun kalau urusan politik tidak menggunakan mobil dinas, saya sewa mobil,”katanya. Terkait pergantian namanya, Dede Yusuf menegaskan bahwa nama resminya adalah Dede Yusuf Macan Efendi dalam pencalonannya sebagai gubernur.
Kesamaan nama pada ijazah SD,SMP,dan SMA itu merupakan syarat mutlak bakal calon dalam keikutsertaannya pada Pilgub sebagaimana yang ditetapkan KPU. ”Tidak ada alasan lain, biar runut saja semua sesuai KTP,” ujar Dede. Sekretaris Pokja Pencalonan Gubernur/Wakil Gubernur KPU Jabar Teppy Wawan Dharmawan mengatakan, kesamaan nama pada ijazah sudah ditetapkan dalam aturan. Bagi bakal calon yang namanya berbeda harus dilengkapi keterangan dari pengadilan.
”Keterangan dari pengadilan itu hanya untuk memastikan secara hukum bahwa meski namanya berbeda tetapi orangnya sama,” katanya. atep abdillah kurniawan/ agung bakti sarasa
Sumber:seputar-indonesia.com