Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jawa Barat harus bekerja keras untuk menyosialisasikan hari pencoblosan calon Gubernur dan Wakil Gubernur (Pilgub) Jawa Barat 2013.
Hingga tiga bulan menjelang hari pelaksanaan, baru sekitar 57% dari 44 juta warga Jabar yang mengetahui pencoblosan dilaksanakan pada 24 Februari 2013. Untuk itu,KPU akan melibatkan berbagai unsur untuk menyosialisasikan pelaksanaan pilgub. “Kita libatkan unsur masyarakat yang tergabung dalam lembaga resmi seperti ormas, LSM, dan organisasi kemahasiswaan. Sasarannya seluruh lapisan masyarakat termasuk masyarakat pedesaan,”kata Komisioner KPU Jabar Aang Ferdiman, kemarin.
Dia menjelaskan,sosialisasi itu mencakup tahapan dan program pilgub.Tujuan pelibatan berbagai unsur itu agar dengan prosentase partisipasi pemilih lebih banyak dibanding pilgub sebelumnya. “Kamipun berharap pilgub kali ini benar-benar berkualitas,berjalan aman dan lancar serta berhasil menggiring 36,6 juta pemilih untuk menyalurkan hak pilihnya di TPS,” kata Aang. Di bagian lain, KPU Jabar hari ini mulai melakukan verifikasi materil seluruh bakal calon gubernur dan wakil gubernur.
KPU membentuk lima tim untuk mengecek beberapa jenis persyaratan yang telah diajukan lima pasangan bakal calon. Sekretaris Pokja Pencalonan Gubernur/ Wakil Gubernur KPU Jabar Teppy WDharmawanmengatakan, pada tahapan ini semua jenis persyaratan yang telah diajukan masing-masing bakal calon akan dicek langsung ke lapangan.
“Misalnya ijazah SD, SMP,dan SMA bakal calon yang telah diserahkan ke KPU.Nah, kita kroscek langsung ke sekolah- sekolah yang mengeluarkannya, apalagi ada perbedaan nama antara ijazah-ijazah tersebut. Misalnya nama Deddy Mizwar. Yang dipublikasikan kan Mizwar,pakaihuruf ‘z’,tetapiada di antara ijazah itu yang pakai huruf ‘s’ (Miswar)”papar Teppy.
Sementara itu, tim kampanye gabungan pasangan bakal calon Gubernur dan Wakil Gubernur Dede Yusuf-Lex Laksamana akan memantau Daftar Pemilih Tetap (DPT) Pilgub Jabar 2013. DPT ini akan diumumkan KPU Jabar pada 2-4 Januari 2013.“Kami cukup serius menyoroti DPT ini karena rawan kecurangan,”tegas Ketua Tim Kampanye Gabungan Didin Supriadin. Menurut dia, Jabar dengan penduduk sekitar 44 juta jiwa, memiliki DPT paling besar di antara provinsi lain. Dilihat dari jumlah Daftar Penduduk Potensial Pemilih Pemilu (DP4) sendiri, mencapai 36,6 juta.
“Kami meminta KPU Jabar memerhatikan DPT ini dengan serius. Kami juga meminta KPU transparan soal DPT ini, agar seluruh pihak bisa melakukan pengawasan yang sama terhadap kegiatan penetapan pemilih,”katanya. Parpol pengusung Dede Yusuf-Lex Laksamana meresmikan Media Center dengan nama Babarengan Media Center (BMC).
Di Garut, Calon Gubernur Jabar dari PDIP Rieke Diah Pitaloka akan perjuangkan Upah Minimum Kabupaten (UMK) Jawa Barat minimal Rp1,7 juta. Tidak hanya soal upah, Rieke berjanji mengupayakan penghapusan sistem praktek kerja alih daya (outsourcing) dan status ketenagakerjaan seorang buruh kontrak.
“Sebelum jadi gubernur, langkah-langkah memperjuangkan tiga hal tadi sedang saya upayakan sekarang.Bukan hanya di Jabar,tetapi juga di seluruhIndonesia,” kataRiekesaat berkunjung ke salah satu pabrik bulu mata di Kabupaten Garut kemarin. Di tempat berbeda, Cawagub Jabar,Lex Laksamana,menyatakan akan lebih fokus pada pelaksanaan sejumlah program prorakyat. atep abdillah kurniawan/ agung bakti sarasa/ fani ferdiansya
Sumber:seputar-indonesia.com