Meski berhasil memenangkan pertandingan, pelatih Djadjang Nurdjaman masih merasa kurang puas dengan performa Atep dan kawan-kawan. Pasalnya, rencana Djadjang untuk menguji benteng pertahanan dari serangan lawan tidak sepenuhnya terlaksana. Karena Kekuatan lawan tanding yang tidak sesuai harapan, sepanjang pertandingan PERSIB lebih banyak menyerang pertahanan mereka.
“Inginnya kita melawan tim yang bisa menekan kita sepanjang pertandingan. Tapi ini juga bagus untuk latihan koordinasi bola dan kerja sama pemain khususnya lini depan,” ujar Djadjang.
Dominasi PERSIB terlihat sejak awal bertanding hingga peluit tanda akhir babak pertama ditiup oleh wasit. PERSIB memimpin dengan kedudukan 7-0 di babak pertama. Baru babak kedua setelah banyak pergantian pemain dari tim PERSIB, lawan akhirnya bisa menyarangkan gol ke gawang yang dijaga oleh Rizki Bagja.
Namun, Djadjang menjelaskan bahwa kebobolan yang dialami oleh PERSIB adalah akibat konsentrasi pemain yang berkurang di babak kedua. “Karena banyaknya pergantian pemain di babak kedua, konsentrasi pemain jadi buyar. Dua gol yang tercipta ke gawang kita akibat konsentrasi pemain yang belum stabil,” ujar Djadjang.
Pada pertandigan tersebut, gol PERSIB dicetak Herman Dzumafo (6, 15, 40, 61), Kenji Adachihara (11, 12), Atep (25), Supardi (33), Mbida Messi (50), Ridwan (55), Airlangga (75, 82, 87).
sumber: persib.co.id
