Hujan deras yang mengguyur kawasan Ciamis dan sekitarnya membuat tebing di tepi Sungai Cileur tepatnya di Lingkungan Janggala RT01/05, Kelurahan/Kecamatan Ciamis ambrol setinggi 18 meter.
Akibat peristiwa itu, sedikitnya enam kios yang ada di atas bantaran sungai berikut sebuah jembatan Tonjong yang menghubungkan Jalan Siliwangi dan Jalan Soedirman Ciamis terancam ambruk jika terjadi longsor susulan.Setiap hujan turun,longsor terus mengikis permukaan tanah mendekati enam kios yang berdiri di pinggir jalan tersebut berikut jembatan Tonjong. Selain terancam, lantai keramik keenam kios tersebut sudah mulai retak-retak.
Kios paling parah digunakan oleh Totoy, 32, dan Intan Novianti, 28, untuk berjualan pulsa dan hanphone karena paling dekat dengan tebing longsor. Retakan terlihat memanjang dari lantai depan kios tembus hingga ke dalam. Totoy mengaku, tidak berani tidur setiap hujan lebat terutama di malam hari karena khawatir kiosnya terbawa longsor dan memilih berdiam di rumahnya di Dusun Bojong Huni, Keluarahan Maleber.“Jika malam hujan turun lebat dan lama, tebing yang longsor akan terus bertambah. Dulu jaraknya masih jauh dari kios, sekarang hanya tinggal 2 meter,” ujarnya.
Selain mengancam kios, retakan fondasi (landhop) Jembatan Tonjong terus memanjang. Hal itu diduga akibat tebing longsor, sehingga kondisi tanah tak kuat lagi menahan berat jembatan. Padahal jembatan ex bellie buatan tentara tersebut padat lalu lintas karena menuju Kantor Kejaksaan Negeri Ciamis dan Kantor Kementerian Agama Ciamis.
Anggota Komisi III DPRD Ciamis Bidang Pembangunan Totong Herawan saat meninjau lokasi longsor mengatakan, jika retakan jembatan terus dibiarkan, jembatan bisa saja ambruk saat terjadi longsor besar. Apalagi musim hujan diperkirakan masih lama. Oleh karena itu agar tidak terjadi longsor susulan, Pemkab Ciamis harus segera membangun tembok penahan tebing dan perbaikan saluran air menuju Sungai Cileueur.“Kondisi tebing sudah memprihatinkan, akibat saluran air yang rusak.Lama kelamaan jika hujan lebat terus turun akan mengancam kekuatan jembatan,” ujarnya
Totong berharap, penanganan jembatan dan proteksi tebing di sekitar kios harus secepatnya dilakukan.Kondisi pondasi jembatan sudah mulai retak, karena bagian bawah tanah sudah hilang tergerus longsor.“ Penanganan bisa dilakukan dua tahap.Yaitu penanganan sementara dan permanen. Sementara dengan cara membuat saluran pembuangan air agar tidak memperparah lokasi longsor, selanjutnya baru dilakukan penanganan total,” kata Totong. ujang marmuksinudin.
Sumber:seputar-indonesia.com