Pertarungan antara kubu pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Jawa Barat 2013-2018 makin memanas. Tim Pemenangan pasangan cagub-cawagub Rieke Diah Pitaloka- Teten Masduki (Paten) kemarin memprotes sikap calon gubernur incumbent Ahmad Heryawan, terkait pertemuan Heryawan dengan 320 kuwu atau kepala desa di Kabupaten Cirebon.
Heryawan datang pada acara Silaturahmi Kuwu se- Kabupaten Cirebon di Desa Semplo Kecamatan Palimanan, Kabupaten Cirebon pada Rabu (26/12). Mereka telah mengadukan Aher ke Pantia Pengawas Pemilu (Panwaslu) secara lisan.Rencananya Tim Paten melaporkan secara resmi pada Jumat (28/12). Tim Paten menilai,Ahmad Heryawan atau biasa disapa Aher diduga melanggar kesepakatan bersama soal soasialisasi para calon selama masa jeda47hari.
”Kami menyampaikan protes keras.Aher dengan sengaja melanggar tahapan pilgub karena telah mengundang orang, dalam hal ini para kuwu,dan mengajak untuk memilihnya pada Pilgub 2013 nanti,” ungkap juru bicara yang juga Sekretaris Tim Pemenangan Paten,Abdy Yuhana. Selain itu,lanjut dia,dugaan pelanggaran yang dilakukan Aher yakni menggunakan anggaran pemerintah untuk kepentingan politiknya.
Berdasarkan laporan tim pemenangan Paten, termasuk informasi dari media massa, pada acara itu Aher menyampaikan akan memberikan uang senilai Rp100 juta kepada setiap di desa. ”Pemberian uang itu jelas berbau kepentingan politik untuk pilgub,walaupun diklaim sebagai program Pemprov Jabar,”tutur Abdy.
Dia mengatakan sudah melaporkannya ke Panwaslu Jabar. Namun baru secara lisan. ”Tadi malam (Rabu 26/12) dan tadi pagi kami sudah laporkan secara lisan ke Panwaslu.Secara resmi,besok dengan laporan tertulis kami laporkan berikut alat bukti hukumnya ke Panwaslu,” papar Abdy.
Dia menuduh Aher telah melakukan ketiga unsur itu dalam acara pertemuan dengan para kuwu.”Dalam acara itu ada kata-kata, saya minta dukungan untuk memenangkan 70% di Kabupaten Cirebon. Lalu, lontaran kata-kata ‘saya maju untuk menang, itu sudah mengandung unsur visimisi. Ada lagi lontaran kata ‘Optimis rakyat memilih saya’, itu jelas ada unsur kampanye,” ujar Abdy.
Ketua Tim Pemenangan Aher-Deddy Mizwar, Imam Budi membantah tudingan tim pemenangan Paten yang menilai Aher melakukan dugaan curi start kampanye.Imam pun mempersilakan kubu Paten melapor ke Panwaslu. Imam menjelaskan, Aher datang menemui para kuwu di Cirebon dalam kapasitas gubernur.
Aher memenuhi undangan para kuwu, bukan mengundangnya.”Kami sudah paham apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan dalam sosialisasi di masa jeda. Salah satunya dilarang mengundang massa dan itupun sudah disampaikan pada beliau (Aher). Saya tegaskan beliau statusnya diundang,bukan mengundang para kuwu,”ujar Imam.
Imam pun mengatakan Aher tidak pernah mengajak para kuwu untuk mendukungnya. Kalaupun muncul pernyataan adanya ajakan untuk mendukung Aher,Imam yakin ajakan tersebut muncul dari kuwu yang menilai Aher berhasil memimpin Jabar. ”Saya sangat yakin beliau paham aturan,setelah dikonfirmasi pun,beliau mengaku tidak pernah mengajak para kuwu untuk mendukungnya. Omongan itu,mungkin muncul spontan dari kuwu yang menilai kepemimpinan beliau bagus,” katanya.
Dia mengatakan, bentuk dukungan dari kuwu tersebut sama halnya dengan dukungan yang diterima Paten dari Masoem Grup. ”Saat Paten menerima dukungan dari Al Masoem kan Teten juga ikut hadir. Lalu apakah itu bisa diartikan Teten mengajak Al Masoem untuk mendukung,”ujar Imam dengan nada tanya. Ketika disinggung bantuan dana sebesar Rp100 juta bagi setiap kuwu, Imam membantah bantuan tersebut terkait pemilihan gubernur. atep abdillah kurniawan/ agung bakti sarasa