Pemerintah akan menggratiskan biaya pendaftaran dan proses Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) 2013.Kebijakan itu terkait perubahan mekanisme masuk ke perguruan tinggi negeri tanpa melalui tes tulis.
Melalui bentuk ini, siswa yang berhak mengikuti SNMPTN adalah siswa yang mengikuti dan lulus Ujian Nasional 2013. Di luar itu, siswa atau calon mahasiswa baru akan diarahkan untuk mengikuti saringan masuk mandiri yang dilakukan masing- masing perguruan tinggi. Anggota Tim Ad Hoc Panitia Pelaksana SNMPTN Mindriany Syafila mengatakan,penghapusan tes tulis ini atas kebijakan pemerintah yang mengharuskan 60 % penerimaan mahasiswa baru dipilih dari prestasi akademiknya di sekolah, sementara 40% melalui saringan mandiri.
”Mekanisme penerimaan melalui SNMPTN nanti akan ditentukan dari nilai rapor siswa, mulai semester satu sampai akhir sehingga tidak ada tes tertulis seperti sebelumnya. Pendaftarannya juga gratis karena sudah dibayarkan oleh pemerintah,”kata Mindriany. Adapun syarat yang harus dipenuhi siswa, yakni harus memiliki prestasi mumpuni. Pihak sekolah melalui kepala sekolahnya juga wajib merekomendasikan siswanya dan mengisi formulir Pangkal Data Sekolah dan Siswa (PDSS) secara online.
PDSS itu merupakan basis data yang berisikan rekam jejak sekolah dan prestasi akademik siswanya. Sekolah yang akan mendaftarkan siswanya harus mempunyai data base setiap siswa.Segala bentuk riwayat pembelajaran siswa harus dimasukan dalam data base tersebut untuk kemudian dicek oleh panitia SNMPTN sebagai landasan penilaian penerimaan mahasiswa baru. Setiap siswa yang telah mendaftar berhak memilih dua program studi dan dua PTN.
Dari dua PTN yang diminati, satu di antaranya harus berada di provinsi yang sama dengan SMA asalnya atau dari provinsi terdekat bila belum terdapat PTN pada provinsi asalnya. Urutan PTN dan program studi menyatakan prioritas pilihan. Tahap pertama, peserta akan diseleksi pada PTN pilihan pertama berdasarkan urutan pilihan program studi. Apabila gagal, maka akan diikutsertakan pada seleksi tahap kedua di PTN kedua berdasarkan urutan pilihan program studi dan ketersediaan daya tampung. Bobot penilaian diserahkan kepada masing-masing PTN.
Setiap PTN memiliki bobot berbeda-beda yang dihitung berdasarkan prestasi siswa dan performa sekolah. ”Penilaian dilakukan sedemikian rupa guna menghindari adanya mark up. Pembobotan akan mempertimbangkan banyak aspek. Diharapkan pihak sekolah tidak memanipulasi data siswa karena akan mengurangi indeks penilaian sekolah,” tegas Mindriany. Rangkaian pelaksanaan SNMPTN 2013 dimulai 17 Desember 2012 dengan pengisian PDSS.
Kemudian pendaftaran dilakukan pada 1 Februari sampai 8 Maret 2013. Dilanjutkan proses seleksi 9 Maret – 27 Mei 2013 dan pengumuman hasil seleksi pada 28 Mei 2013. Sementara untuk calon mahasiswa yang sempat menganggur akan diadakan Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) dengan metode tes tertulis.Tes tersebut akan dilakukan setelah program SNMPTN selesai.
2.100 Kursi untuk Mahasiswa Jabar
Menghadapi SNMPTN 2013 yang akan berlangsung awal tahun, Universitas Padjadjaran mengalokasikan tempat khusus bagi calon mahasiswa baru asal Jawa Barat. Minimal 2.100 dari 3.600 tempat yang disediakan. Rektor Unpad Ganjar Kurnia mengatakan,Unpad dibentuknya untuk dimiliki warga Jawa Barat, tapi sampai 2012, mahasiswa Unpad asal Jawa Barat kurang dari setengahnya. Maka dengan pengalokasian tempat khusus, jumlah mahasiswa Jawa Barat akan meningkat.
”Dari data 2012,jumlah mahasiswa asal Jabar hanya sekitar 49%. Itu pun hampir seluruhnya asal Bandung.Pemerataan bagi daerah lain masih kurang. Diharapkan dengan adanya jatah untuk pendidikan akan merata,” kata Ganjar di Gedung 2 Unpad,Jalan Dipatiukur, Kota Bandung kemarin. Rencananya setiap program studi minimal ada dua mahasiswa dari tiap daerah. Dari 41 program studi yang ada, setiap kabupaten/kota minimal mempunyai 84 putra daerahnya yang kuliah di Unpad. CR-5
Sumber : seputar-indonesia.com