Untuk mengantisipasi longsor susulan akibat guyuran hujan, proses pengerjaan pengaman tebing jalan baru Pangadegan, Kelurahan Hegarsari, Kecamatan Pataruman Kota Banjar terus dikebut. Akibat guyuran hujan, beberapa titik tebing longsor hingga mengenai sebagian badan jalan yang selesai dikerjakan.
Pembangunan jalan baru sepanjang 80 meter tersebut dimaksudkan agar arus lalulintas atau transportasi di wilayah tersebut tetap berjalan lancar. Selama ini jalan tersebut merupakan salah satu jalur utama menuju sejumlah desa yang berada di wilayah Kecamatan Pataruman dari arah selatan. Penggeseran badan jalan itu dilsebabkan karena sebelumnya badan jalan yang sebelumnya ambles akibat kondisi tanah yang labil. Posisi jalan tersebut juga berada di sisi dua tebing, yaitu sebelah utara rawan longsoran tebing, sedangkan sisi sebelah selatan merupakan tebing yang cukup curam. “Yang kami khawatirkan adalah longsor susulan. Hari Minggu (9/12) juga ada bagian tebing yang longsor hingga menegai sebagian badan jalan. Akan tetapi timbunan material tanah tersebut langsung dibersihkan, sehingga pengerjaan pembanguan proteksi tebing bisa berlangsung. Jika kembali longsor, maka perkejaan bisa semakin lama,” tutur Karman, seorang pengawas projek pembanguan jalan Pangadegan, Selasa (11/12).
Dia mengungkapkan, sebelum dibangun badan jalan dilakukan pemangkasan tebing, untuk memindahkan jalan yang ada di sisinya. Hanya saja, akibat guyuran hujan tanah yang ada di tebing longsor. Padahal, lanjutnya, sepanjang sisi tebing yang diratakan tersebut kondisinya ampir sama dengan yang sudah longsor. “Tebing memang cukup suram, sehingga sewaktu-waktu juga bisa longsor,” ujarnya. Mengantisipasi kemungkinan terjadinya longsor yang menimpa badan jalan, Karman merngatakan perlu dibuat saluran air, untuk mengalirkan air dari atas tebing agar tidak langsung masuk ke dalam tanah. Selain saluran air di bagian atas, ia menambahkan perlu ada pembangunan saluran air pada bagian bawah. “Sebelumnya (saat badan jalan yang lama) ada saluran air pembuangan, tetapi yang sekarang dalam perencanaan fasilitas itu tidak ada. Keberadaan saluran itu sangat penting, karena dapat mengantisipasi kemungkinan terjadi badan jalan ambles kembali. Hanya saja karena tidak ada dalam perencanaan maka kami juga tidak membuat saluran,” jelasnya. (A-101/A-26).***
Sumber:pikiran-rakyat.com