Pemerintah targetkan angka kemiskinan turun menjadi 9 persen pada tahun 2014. Akan tetapi target tersebut sulit dicapai. Sementara saat ini angka kemiskinan tahun ini masih 12 peren turun dari tahun 2004 sekitar 14 persen.
Demikian dikemukakan Deputi Bidang Koordinasi Perlindungan Sosial dan Perumahan Rakyat, Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Dr. Adang Setiana di Graha Sanusi Hardjadinata Kampus Universitas Padjadjaran, Jln. Dipatiukur Kota Bandung, Rabu (5/12/12).
Menurutnya, sulitnya mencapai tarhet penurunan kemiskinan tersebut karena adanya berbagai faktor eksternal seperti adanya krisis ekonomi yang membuat program pemerintah kurang maksimal. Penangulangan kemiskinan dilakukan dengan menggurangi beban pengeluran dan maningkatkan pendapatan serta meningkatkan keahlian.
Dia juga mengemukakan dalam konteks kemikinan ada paradigma individualis dan strukturalis yang menyebabkan kemiskinan. Akan tetapi penanggulangan kemiskinan kedua golongan itu dilakukan dengan cara sama. “Kita tidak bisa melihat penyababnya kemiskinan saja kemudian penanggulangannya berbeda. Akibatnya kelompok masyarakat miskin harus ditangani berbeda tidak boleh begitu,” kata Adang.
Dia juga mengemukakan pendekatan yang digunakan dalam penangulangan kemiskinan lebih berdasarkan pada program material. Belum terlalu banyak melibatkan profesi Peksos. Jika profesi ini lebih dilibatkan akan lebih memberikan pelayanan dengan pendekatan kemanusiaan dan ini juga memberikan kesempatan bagi Peksos untuk lebih berperan,” kata Adang. (A-208/A-108)***
Sumber:pikiran-rakyat.com