“Kami menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan kondisi ini, karena bau sampah yang menumpuk tercium sampai jauh. Bau tidak enak saja kan sudah tidak sehat,” kata Dada di sela-sela peninjauannya ke TPS Pasar Sederhana bersama Wakil Wali Kota Ayi Vivananda, Direktur Perusahaan Daerah (PD) Kebersihan Cece H Iskandar, dan Dirut PD Pasar Rinal Siswadi, kemarin.
Seperti diketahui, sampah yang menumpuk di Kota Bandung sudah semakin parah.Di beberapa TPS,sampai meluber ke badan jalan dan mengeluarkan bau tak sedap,apalagi setelah hujan turun.Karena itu,Dada meminta masyarakat sabar atas kondisi ini karena pemerintah juga tengah mengusahakan pengangkutan. “Selama ini bukan karena pemerintah tidak bertanggung jawab,namun semua diselesaikan dengan bertahap,” ucapnya.
Pemkot Bandung juga akan segera menerima bantuan dari Pemprov Jabar berupa kendaraan operasional pengangkut sampah. Atas kondisi ini, Dada mengaku semakin mantap untuk meneruskan pembangunan pembangkit listrik tenaga sampah (PLTSa), mengingat produksi sampah tidak bisa dihilangkan, namun hanya bisa dikurangi.
Meski dianggap cukup mendesak, namun Dada mengaku tidak bisa mempercepat pembangunan PLTSa karena terbentur dana. Semua harus sesuai tahapan, tidak bisa dipercepat karena masalah sampah ini belum darurat.“Tahun 2005 saja yang kondisinya lebih parah masih belum darurat, apalagi sekarang,”ungkapnya.
Sementara itu, Gubernur Jawa Barat tengah mengusahakan bantuan berupa 10 truk pengangkut senilai Rp10 miliar untuk mengatasi persoalan sampah di Kota Bandung.“Bahkan, kami akan tambah motor sampah sekitar 750 unit ke seluruh kota/kabupaten di Jabar. Kota Bandung akan mendapat bantuan terbanyak mengingat problema kotanya cukup rumit,” ungkap Heryawan.
“Sudah pasti Kota Bandung mendapat bantuan terbanyak. Hanya belum diketahui jumlahnya. Akan kami kompromikan dan komunikasikan dengan Pak Wali (Wali Kota Bandung Dada Rosada),”ucap Gubernur. gita pratiwi
Sumber : seputar-indonesia.com
