Pelaku penodongan politisi di Bulgaria tengah mengaku siap mati dalam melancarkan aksinya. Dalam penyelidikan polisi, tidak jelas motifnya apa, namun yang jelas pelaku cuma ingin tenar.
Diberitakan Telegraph, Kamis 20 Januari 2013, pelaku Oktay Enimehmedov menodong pistol kecil ke kepala Ahmed Dogan, ketua Partai Hak dan Kebebasan (MRF) yang sedang pidato di tengah konferensi partai. Dua kali tembakan yang dilepaskannya tidak meletus, Enimehmedov kemudian menjadi bulan-bulanan petugas keamanan dan anggota partai.
Dalam penyelidikan, diketahui bahwa Enimehmedov sudah mengira bahwa dia akan mati dalam aksinya itu. Hal ini bisa diketahui dari wasiat terakhirnya yang ditinggalkan di apartemen untuk ibunya.
Dalam surat itu, dia meminta maaf karena tidak gagal menyelesaikan sekolahnya. Enimehmedov adalah warga etnis Turki yang berasal dari kota Burgas di Laut Hitam. Polisi mengatakan bahwa dia menggunakan pistol gas yang tidak berbahaya. Dia juga membawa dua pisau dalam aksinya.
Para penyidik mengatakan bahwa dia hanya ingin mencapai “ketenaran dalam waktu singkat” dan untuk menunjukkan pada Dogan bahwa dia “bisa dilukai”.
Hasil penyelidikan ini diprotes keras oleh Lyutvi Metsan, pemimpin baru MRF. Dia mengatakan bahwa polisi mencoba menutupi kebenaran, karena MRF yakin bahwa pelaku ingin membunuh Dogan.
“Dogan sempat berbicara dengan penyerangnya dan pelaku mengatakan ingin menembak dan membunuhnya,” kata Metsan.
Jaksa penuntut yang menangani kasus ini mengatakan akan mengajukan gugatan pada beberapa orang anggota partai yang melakukan tindakan main hakim sendiri pada Enimehmedov. Dalam sebuah rekaman video, terlihat Enimehmedov berhasil dilumpuhkan dan ditendangi kepalanya oleh banyak orang.