
Ribuan pengungsi korban banjir Jakarta mulai terserang penyakit. Sebanyak 5.300 pengungsi bahkan belum mendapatkan akses medis lantaran masih terisolasi.
Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Dien Emmawati menyebutkan para warga di pengungsian terserang batuk,pilek, gatal,diare,dan infeksi saluran pernafasan akut (ISPA).
Hingga kemarin, petugas medis menangani 21.986 orang di lokasi pengungsian. Sebagian pengungsi ada yang dirujuk ke rumah sakit karena penyakitnya tidak bisa ditangani di posko banjir.Untuk mengobati para pengungsi diterjunkan 400 dokter di 128 posko kesehatan banjir. “Pasien yang dirujuk (ke rumah sakit) umumnya mengidap sakit sejak sebelum banjir.Ketika bencana banjir penyakitnya semakin parah dan perlu penanganan khusus. Pasien yang dirujuk tersebut menderita asma, jantung, dan patah tulang,” ujar Dien Emmawati di Balai Kota DKI Jakarta seusai mengikuti rapat koordinasi penanganan banjir kemarin.
Dien menyebutkan, masih ada ribuan warga belum sempat mendapatkan bantuan medis karena terisolasi oleh genangan banjir.Jumlah pengungsi yang terisolasi ini mencapai sekitar 5.300 jiwa. Di antaranya sekitar 3.000 terjebak di pengungsian Rumah Susun Muara Baru,Jakarta Utara dan 2.300 jiwa lagi di kawasan Rawabuaya,Jakarta Barat. Dia mengklaim tenaga medis untuk menangani korban banjir cukup.
Karena selain 400 dokter dari Pemprov DKI Jakarta, masih ada 84 dokter dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) dan 20 dokter Fakultas Kedokteran Universitas Trisakti. Begitu juga dengan tenaga perawat. Sejauh ini sebanyak 384 perawat telah disebar untuk membantu para korban banjir. Kepala BPBD Arfan Arkilie mengungkapkan sejatinya bantuan logistik dan obatobatan untuk warga yang terkena dampak banjir itu mencukupi kebutuhan warga.
Hanya saja, dia mengakui pendistribusiannya tidak memiliki manajemen yang baik sehingga ada warga yang tidak tersentuh oleh bantuan logistik dan obatobatan. Kepala BNPB Syamsul Maarif mengatakan, selama tiga hari terakhir pengungsi banjir di wilayah DKI Jakarta terus bertambah. Lonjakan tertinggi terjadi Sabtu (19/1) yang mencapai 43.000 pengungsi dari sebelumnya 19.000 pengungsi pada Jumat (18/1). Jumlah korban jiwa dalam catatan BNPB sampai saat ini berjumlah 19 orang.
Sementara itu, hingga kemarin kawasan Pluit, Jakarta Utara, masih tergenang air setinggi 50–100 cm.Akses menuju Jalan Pluit Indah, Pluit, Penjaringan, juga terendam.Listrik di kawasan itu masih dipadamkan dan menjadikan lokasi banjir gelap gulita.Namun,tim gabungan terus melakukan evakuasi. Hadi Purnomo, salah seorang relawan dari Yayasan Buddha Tzu Chi,mengatakan ada 1.600 jiwa sudah mengungsi di tiga lokasi. Menurutnya,warga sangat membutuhkan bantuan air bersih, sembako,dan dapur umum.
Selain Pluit, masih ada sejumlah kawasan lain yang belum bisa dilewati, di antaranya gerbang keluar tol Jembatan Tiga, Gedong Panjang. Selain itu, kawasan Puri Kembangan Ring Road arah Karang Tengah juga masih tergenang setinggi 60 cm. Di tengah derita para korban banjir, aksi penjarahan terjadi di Toko Seven Eleven yang berada di Jalan Pluit Raya, Penjaringan, Jakarta Utara, kemarin. Polres Jakarta Utara membekuk tujuh pelakunya.
Kucurkan Rp2 Triliun
Pemerintah pusat akan mengucurkan anggaran sebesar Rp2 triliun untuk mengantisipasi musibah banjir di DKI Jakarta. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menegaskan, anggaran tersebut akan digunakan untuk prioritas penanganan banjir dalam jangka menengah dan jangka panjang. Anggaran Rp2 triliun tersebut rencananya akan digunakan untukmembuatsodetandiKaliCiliwung sebesar Rp500 miliar.
Sisanya untuk melakukan penertiban di Kali Ciliwung selama dua tahun ke depan sebesar Rp1,2 triliun dan membeli pompa air untuk persiapan banjir sebesar Rp300 miliar sehingga pada pertengahan tahun 2014 permasalahan banjir Jakarta diharapkan bisa diselesaikan. Menteri PU Djoko Kirmanto mengatakan, untuk mengatasi banjir Jakarta, pemerintah baru saja mendapatkan pinjaman dari Bank Dunia sebesar Rp1,4 triliun.
Dengan bantuan Bank Dunia ini,pembangunan untuk penataan 13 sungai yang mengalir di wilayah Jakarta utamanya Kali Ciliwung ke Kanal Banjir Timur (KBT) bisa segera dimulai April 2013 mendatang dan selesai tahun 2016. Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo di hadapan Presiden SBY menyampaikan enam usulan.
Usulan itu yakni normalisasi Kali Ciliwung, normalisasi di kawasan Bidaracina, Otista ke KBT, pembangunan Waduk Ciawi dan Cimanggis, pembangunan sistem pompa di Jakarta Utara untuk kawasan Ancol, Marina,Kamal Muara,Pluit Tengah dan Pluit Barat. Selain itu, Jokowi mengusulkan pengerukan sampah besar-besaran di kali-kali, pembangunan 10.000 sumur resapan,dan pembangunan terowongan multifungsi (deep tunel). ilham safutra/ helmi syarif/rarasati syarief/ridwansyah
Sumber : seputar-indonesia.com