Ratusan hektare lahan peruntukan Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) di Kertajati yang sudah dibebaskan pemerintah kini masih ditanami masyarakat dengan tanaman padi dan mentimun.
Sebagian petani di antaranya bahkan mengaku akan melakukan tanam kedua dengan padi dan palawija, padahal beberapa bulan Juni mendatang lahan tersebut akan mulai dibangun landasan pacu (runway) oleh Pemerintah Pusat.
Beberapa petani yang menggarap lahan BIJB mengaku belum mengetahui kalau lahan yang kini digarapnya akan segera dibangun bandara. Mereka mengaku hanya memanfaatkan lahan yang menganggur sebelum lahan tersebut dibangun.
“Saya sih hanya menggarap lahan sementara sebelum ini dibangun, daripada nganggur, kalau akan dibangun kita juga tahu diri, hanya kalau pembangunan masih lama ya kita akan manfaatkan terus,” ungkap Toha saat berada di sawah di Desa Bantarjati yang kondisi tanamannya beberapa hari lagi akan dipanen, Senin (18/3/13).
Menurut dia, hampir sebagian besar petani yang menggarap lahan BIJB ini asal garap dan memanfaatkan lahan nganggur. Mereka tidak mengetahui siapa pemilik awal dari lahan tersebut karena pemilik awalnya telah pindah dan membeli sawah baru di tempat lain.
Sementara itu Asda I Bidang Pemerintahan Yayan Somantri menyebutkan pembangunan BIJB tersebut berdasarkan informasi yang diterimanya akan mulai digarap pada bulan Juni mendatang. Saat ini berdasarkan informasi dari Kementerian Perhubungan pembangunan BIJB tersebut masih tahap tender lelang proyek.
Tender proyek tahap pertama yang dilakukan Pemerintah Pusat ini untuk pembangunan runway yang arealnya meliputi Bantarjati, Kertajati dan ujung Sukamulya serta Kertasari. (C-28/A_88)***
Sumber + Foto : pikiran-rakyat.com