Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie alias Ical hanya mengucapkan satu kata ketika ditanya pers mengenai rencana KPK memeriksa Mantan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati di KPK dalam waktu dekat terkait kasus Century.
“Bagus!” jawab Ical ketika ditanya pers di gedung DPR RI Jakarta, Selasa (5/3/2013).
Sebelumnya diberitakan KPK akan mengirim penyidik ke Amerika Serikat (AS) memeriksa Sri Mulyani dalam kaitan kasus Century.
Sri Mulyani yang kini menjabat direktur pelaksana Bank Dunia ini tidak bisa diperiksa di Indonesia karena saat ini berkantor dan bekerja di Washington DC Amerika.
Politisi Hanura, Syarifudin Sudding mengharapkan Komisi Pemberantasan Korupsi(KPK) mendapat sesuatu berharga dengan melakukan pemeriksaan terhadap Sri Mulyani di Amerika Serikat.
“Kita berharap Sri Mulyani bisa membuka tabir Century, tentang keterlibatan pihak-pihak yang diduga terkait kasus Century,” ujar Sudding kepada wartawan di Gedung Nusantara II, Kompleks DPR RI, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (5/2/2013).
Menurut Sudding, posisi Sri Mulyani sangat strategis dalam proses bail out Bank Century senilai Rp 6,7 triliun. Saat itu Sri Mulyani sebagai Ketua Komite Stabilitas Sektor Keuangan, dan sekaligus Menteri Keuangan.
“Ketika Sri Mulyani ingin betul-betul mengungkap kasus ini, ada juga keterkaitan dengan tiga dokumen yang disampaikan oleh Anas, tentang keterlibatan nama baru karena belum disampaikan dalam kasus hak angket Century,” ujar Sudding.
Suding menambahkan, nama-nama baru yang didapat Tim Kecil Timwas Century terkait aliran dana berasal dari dokumen yang disampaikan Anas kemarin di rumahnya, Jalan Teluk Langsa, Pondok Bambu, Duren Sawit, Jakarta Timur.
Sumber : tribunnews.com