Longsor Susulan, Pencarian Distop

by -575 views

20130328 jbr hal 1b (Longsor Susulan, Pencarian Distop)Proses pencarian korban longsor di Kampung Nagrog, Desa Mukapayung, Kecamatan Cililin, Kabupaten Bandung Barat (KBB), dihentikan setelah kemarin terjadi tiga longsor susulan.

Ketiganya terjadi di Kampung Poponcol dan Cikoneng yang lokasinya tidak terlalu jauh dari Kampung Nagrok. Akibatnya, warga yang rumahnya terancam memilih mengungsi ke pos pengungsian warga di SD Lembang. Pengungsi di tempat ini jumlahnya pun terus bertambah. Bila awalnya 98 jiwa, pada hari ketiga melonjak menjadi 198 jiwa.

Walau hanya melakukan aktivitas pencarian korban kemarin cukup singkat yakni, sejak pukul 07.00 hingga 10.30 WIB, tim gabungan SAR dan warga berhasil menemukan potongan tubuh yang kepalanya ditemukan Selasa (26/3) siang. Potongan tubuh tersebut, diidentifikasi milik Taryati ,26, yang sebelumnya disebut sebagai Imas, 55. Seorang warga mengenali ciri-ciri pada tubuh Taryati.

”Faktor cuaca ini tentunya menjadi kendala bagi tim evakuasi gabungan,” ujar Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Barat Sigit Udjwalaprana. Salah identifikasi juga terjadi pada jenazah Tuti, 48, yang sebelumnya disebut Iis, 18. Ini berarti, hingga kemarin, korban meninggal tercatat 10 orang, 7 lainnya masih tertimbun dan 98 warga terpaksa mengungsi. Mereka yang telah teridentifikasi adalah Tedi, 13; Dedi, 27; Agus, 5; Tika, 26; Fitri, 8; Aditia, 3; Teten, 28; Safaat, 8; Tuti, dan Taryati. Dengan begitu, kini tim gabungan fokus mencari tujuh orang yang masih tertimbun.

Baca Juga:  Ada Festival Tengkleng di Solo

Mereka adalah Entis, 55; Iis; Jesica Aulia, 3 bulan; Imas; Cecep Hadiansyah, 22; Ros, 32; dan Resti, 3. Sementara itu, Kepala Pengendali Lapangan longsor Cililin, KBB, Kapten Infanteri Budi Rahman menyatakan, lokasi zona rawan diperlebar 100 meter dari area longsor awal. Hal itu dilakukan karena kondisi tanah yang terus bergerak, dan terbentuk teras dari hasil longsoran susulan. Potensi akan kembali pun terjadinya longsor sangat besar.

Ini lantaran kemarin sore wilayah KBB hujan turun sangat deras. Diduga longsor akan terjadi pada proses pencarian hari ini. ”Tadi tim survei menemukan titik tanah retakan dan tanah bertendon air yang dikhawatirkan akan menimbulkan longsor susulan,” ungkap Budi di lokasi longsor kemarin. Keluarga korban longsor mengaku pasrah. Namun, mereka sangat berharap seluruh korban bisa ditemukan dan dikuburkan secara layak.

”Kami meminta dan memohon proses pencarian terus dilakukan. Saya pasrah apa pun nanti hasilnya, yang penting keluarga saya bisa ditemukan,” ujar Uden, 29, seusai menerima bantuan pakaian dan sembako dari Wakapolda Jabar Brigjen Pol Rycko Amelza di posko pengungsian kemarin. Uden belum mengetahui nasib kedua orang tuanya kedua orang tuanya, Entis, 55, dan Imas, 55.

Baca Juga:  Sekolah di Bogor olah jelantah jadi biodiesel

Merespons permintaan keluarga korban, Rycko menyatakan siap mencari korban sampai semuanya ditemukan. Untuk itu aparat kepolisian terus berkoordinasi dengan petugas BPBD, TNI, Basarnas, dan para relawan untuk terus mencari korban. Kebutuhan logistik dan pakaian akan diupayakan dengan bekerja sama Polres Cimahi yang menyumbangkan sembako, mi instan, dan pakaian untuk keperluan pengungsi. ”Yang jadi prioritas adalah kebutuhan anak-anak agar mereka harus tetap bisa sekolah. Karenanya evakuasi dan penataan pemukiman warga harus diperhatikan,” ujarnya. adi haryanto/ ant

Sumber + Foto : koran-sindo.com

About Author: Tubagus Iwan Sudrajat

Gravatar Image
Tubagus Iwan Sudrajat ialah seorang penulis artikel di Bandung, Jawa Barat. Dia juga penulis artikel di beberapa blog dan media online.