Nasib 687 anak di Kota Cimahi memprihatinkan. Kehidupan mereka telantar. Faktor ekonomi menjadi salah satu pemicu munculnya persoalan ini. Dinas Tenaga Kerja Transmigrasi dan Sosial (Disnakertransos) Kota Cimahi mencatat jumlah itu mengalami peningkatan sebesar 4% dibandingkan dengan data tahun 2011, yakni mencapai 663 anak.
Kepala Seksi Rehabilitasi Sosial dan Kesejahteraan Sosial Disnakertransos Kota Cimahi Agustus Fajar mengatakan, peningkatan angka tersebut dipengaruhi berbagai macam faktor mulai dari persoalan internal hingga eksternal. “Sesuai dengan data yang kami miliki peningkatan jumlah anak terlantar di Cimahi pada tahun lalu mencapai 24 jiwa atau sekitar 4% dari jumlah keseluruhan,” ujar Agus di ruang kerjanya, kemarin.
Dia menjelaskan, anak-anak terlantar ini merupakan anak yang terlantar secara sosial, terlantar secara ekonomi dan terlantar di bidang pendidikan. Mereka berusia antara 6 hingga 18 tahun. Kendati demikian, pihaknya tetap mengakomodasi dengan memanfaatkan rumah singgah yang dikelola Pemkot. “Hal ini diharapkan dapat menentukan nasib mereka ke depan. Sebab, anak-anak adalah harapan dan penerus perjuangan bangsa,” ungkapnya.
Anggota Komisi IV DPRD Kota Cimahi Ike Hikmawati meminta, Pemkot Cimahi lebih serius dalam menangani persoalan sosial ini meski sudah menyediakan tempat penampungan, ataupun adanya pengakomodiran bagi mereka.
“Jika tidak diantisipasi, akan menjadi permasalahan baru yang akan terus mengalami peningkatan. Selain itu, keseriusan dalam penanganan mutlak ditingkatkan,” kata Ike. Ike mengatakan, anak-anak telantar itu bukan berarti hidup menjadi gelandangan di jalan, tetapi mengalami tumbuh kembang yang tidak sehat. dila nashear
Sumber : koran-sindo.com
Foto : bedanews.com