Sejumlah wilayah di Kabupaten Bandung terendam banjir. Musibah ini terjadi karena hujan yang turun sejak Selasa (26/3) malam. Banßßßßßßjir merendam perumahan Griya Permata Asri, Desa Lengkong, Kecamatan Bojongsoang, sejak pagi kemarin sehingga mengganggu aktivitas warga setempat.
Ketua RW 13 kompleks tersebut, Dede Solihin, menuturkan, hampir 95% rumah warganya mengalami kebanjiran dari air sungai yang masuk ke kompleksnya sejak semalam. “Jumlahnya sekitar 450 kepala keluarga itu untuk kompleks sini saja, belum di luar ini mungkin lebih dari seribuan rumah yang terendam,” tutur Dede kepada KORAN SINDO, kemarin.
Dede mengatakan, air mulai masuk sekitar pukul 06.00 WIB. “Hujan turun sejak pukul 19.00 malam kemarin sampai subuh, tiba-tiba masuk air ke permukiman dan akhirnya masuk ke dalam rumah,” ujarnya. Tinggi air rata-rata mencapai 75 sentimeter hingga 1 meter. Hal itu praktis membuat aktivitas warga menjadi terganggu. “Ada warga saya yang mau pergi bekerja tidak jadi.
Mereka ada yang kembali pulang karena mendengar rumahnya kebanjiran. Bahkan, rata-rata anak sekolah meliburkan diri karena pakaian dan perlengkapannya kebanjiran,” tuturnya. Dede meminta perhatian dari Pemerintah Kabupaten Bandung karena selama ini kurang mendapat perhatian. “Aparat desa cenderung membiarkan pembangunan perumahan- perumahan tanpa mempedulikan Amdal dan lainnya sehingga ketika hujan turun banjir pun tidak dapat dihindarkan karena kurangnya perhatian,” tegasnya.
Sementara itu, hujan deras mengakibatkan kawasan Baleendah dan Dayeuhkolot terendam. Kemacetan lalu lintas di Jalan Raya Bojongsoang-Jalan Terusan Buahbatu pun tidak terhindarkan. Berdasarkan pantauan, kemacetan mencapai belasan kilometer dengan ekor di perempatan Jalan Soekarno-Hatta-Jalan Buahbatu.
Kemacetan terjadi dari arah Bandung menuju Kabupaten Bandung melalui Terusan Buahbatu–Jalan Raya Bojongsoang. Sementara dari arah sebaliknya, arus kendaraan relatif lancar. Banjir juga tampak menggenangi sebagian Jalan Cikoneng. Salah satu titik banjir terjadi di kompleks Griya Bandung Indah dan Griya Permata Asri. Ratarata tinggi air di dua perumahan ini antara 10 dan 30 sentimeter. “Sejak 10 tahun tinggal di sini, baru kali ini banjir,” keluh seorang warga perumahan, kemarin.
Banjir ini membuat sebagian jalan perumahan ditutup karena meluasnya genangan air. Warga tampak berusaha membetulkan selokan, supaya air mengalir bebas. Sebagian lagi ada yang memanfaatkan air yang menggenangi jalan perumahan untuk mencuci kendaraan bermotor. Untuk diketahui, sejak Selasa 26 Maret 2013 siang hingga malam hari, hujan deras mengguyur kawasan Kabupaten Bandung dan sebagian Kota Bandung. Banjir juga merendam permukiman warga di dua kelurahan di Kecamatan Baleendah, kemarin.
Banjir terjadi akibat meluapnya Sungai Citarum. Ketinggian air di permukiman warga mencapai satu hingga tiga meter. Berdasarkan pantauan di Kelurahan Andir, ratusan warga sudah mulai mengungsi sejak pukul 06.00. Mina, warga Kampung/ Kelurahan Andir, mengaku terpaksa mengungsi karena rumahnya terendam banjir setinggi 1 meter. Air sudah mulai masuk permukiman sejak dini hari tadi.
Sementara itu, Camat Baleendah, Aef Muslim, mengatakan, pihaknya membutuhkan banyak perahu. Ketinggian air mencapai lebih dari satu meter sehingga tidak memungkinkan warga keluar dari permukiman dengan jalan kaki. Di Kelurahan Baleendah, kata Aef, terdapat sekira 500 rumah yang terendam, sisanya berada di Kelurahan Andir. iwa ahmad sugriwa/ okezone
Sumber + Foto : koran-sindo.com