JABARMEDIA – Selama ini wisata Kota Bandung identik dengan keberadaan deretan kafe yang menawarkan berbagai kuliner dan hiburan, khususnya di kawasan Dago Atas. Namun, jika anda ingin suasana lain datanglah ke daerah perbukitan di sebelah timur Kota Bandung. Suguhan memikat itu tersaji di kawasan Bojongkoneng Bandung. Letaknya, di atas pegunungan yang menembus Dago Pakar.
Di sana memang belum banyak resto ditawarkan. Namun kalau soal panorama, daerah Cikutra atas ini sungguh mengundang decak kagum. Dari atas ketinggian, kita bisa melihat pemandangan Kota Bandung dengan lanskap yang sangat dramatis.
Deutik Resto dan Resort
Di Bojongkoneng, para pelancong bisa menjumpai beberapa sentra wisata unik yang lain dari biasanya. Lokasi itu antara lain Detuik Resto & Resort, pusat produksi aneka kue, seperti Ina Cookies, JnC serta La Diva.
Selain menikmati view Gunung Manglayang dari jarak dekat, di tempat ini kita bisa berwisata edukasi sambil berbelanja aneka kue home made besutan khas Paris van Java.
Salah satu magnet yang tak boleh dilewatkan, adalah kawasan Detuik Cafe & Resort. Menempati kontur tanah yang berbukit-bukit, lokasi ini menyodorkan konsep rekreasi agrowisata edukasi.
Tak sekadar menawarkan venue kongkow yang nuansanya tenang dan sejuk, Detuik hadir memberi bonus berbagai suguhan yang mendidik.
Wisata Ramah Anak-anak
Bagi yang memboyong anak-anak atau keluarga lengkap, selepas bersantap kita bisa menyambangi berbagai fasilitas unik di kafe ini. Di area seluas 2 hektare ini, mereka yang hobi pelesir dapat mengunjungi berbagai hunian satwa lucu untuk menyenangkan anak-anak.
Semisal memberi makan ikan dengan bantuan dot, menyodorkan jangkrik pada koloni burung belibis dan bincarung yang bergelantungan di pohon. Juga melihat bebek Jerman, ayam jambul hingga berinteraksi dengan kambing merino yang berbulu lebat. Sama persis dengan kambing di film kartun Shaun the Sheep. Bahkan, kambing tersebut sudah menghasilkan susu yang kemudian diolah menjadi keju serta mentega.
“Kami hadir memberikan konsep tamasya agrowisata. Khususnya bagi yang ingin menikmati pemandangan Bandung di dataran tinggi Bojongkoneng. Selain menikmati santapan, pengunjung juga bisa bermain di perkebunan, taman satwa mini atau berkemah di kampung Detuik,” tutur General Manager Detuik Resto & Resort, Muviadhi Umbaran.
Bahkan, setiap akhir pekan beberapa satwa sengaja di gembala di area perbukitan agar pengunjung dapat melihat lebih dekat.
“Bagi yang penasaran ingin memerah susu atau mengolah keju dan mentega dari kambing etawa atau memberi makan, bisa mengunjungi peternakan yang persis berada di bawah resto,” katanya.
Makanan Khas Sunda
Bagaimana dengan urusan kuliner? Tak kalah menyenangkan, di ranah ini juga pengelola menghadirkan berbagai menu tradisional dan western yang cocok disantap di kala santai. Memang Bojongkoneng Bandung sangat terkenal.
Sambil menghayati keindahan lanskap Bandung dan gemerlapnya cahayanya, resto ini sudah menyiapkan berbagai menu menggiurkan lidah. Untuk menu utama, resto ini menyediakan nasi liwet detuik.
Hidangan komplet ini biasa disuguhkan satu kastrol. Lengkap dengan lauk pauk seperti ayam goreng atau bakar, ikan peda yang digoreng, tahu goreng, kerupuk, sambal dadak dan lalapan.
“Nasi liwet di kastrol ini sudah dilengkapi dengan aneka rempah dan santan, sehingga rasanya sudah gurih. Apalagi saat dipadukan dengan beragam lauk pauk pelengkap. Porsinya ada paket untuk dua atau empat orang,” papar Didin Zaenudin, Manager Resto & Cafe Detuik.
Selain nasi liwet, anda yang gemar menyantap nasi tutug oncom dan nasi cikur juga bisa mencicipi kedua menu ini dalam tampilan dan cita rasa yang otentik.
Sementara bila selera bersantap semakin membumbung, anda juga bisa melahap gurame telor asin yang difillet. Lalu digoreng dengan saute telur asin bagian kuningnya.
“Untuk menjaga beberapa menu sunda buhun, kami juga menyediakan menu spesial weekend dengan pilihan makanan zaman dulu.” Ungkapnya.
Tersedia kurupuk banjur, kurupuk bubur sambal oncom serta surabi. Sedangkan untuk minuman, ada modifikasi jus tape atau peuyeun singkong yang dipadukan dengan simple syrup.
Bila ingin menikmati konsep agrowisata edukasi ini, persiapkan saja dana antara Rp30.000-70.000 per porsi. Sementara bila ingin melihat satwa, cukup Rp10.000 sepuasnya.
sumber:koran-sindo.com dan ikabari.com