Perdana Menteri Palestina, Salam Fayyad, Sabtu (13/4/2013), resmi mengundurkan diri setelah selama sepekan berselisih paham dengan Presiden Mahmoud Abbas.
“Fayyad menemui Abbas selama setengah jam di Ramallah, Tepi Barat dan secara resmi mengajukan pengunduran diri,” kata seorang pejabat Palestina.
Seorang pejabat lain mengatakan, Abbas kemudian menugasi Fayyad menjadi pejabat sementara pemerintahan hingga perdana menteri baru ditunjuk.
Fayyad dan Abbas berselisih paham terutama setelah kelompok Fatah mengkritik kebijakan perekonomian Fayyad. Namun, Washington berupaya keras melobi semua pihak di Palestina agar mempertahankan ahli ekonomi lulusan AS itu di jabatannya.
Pada Jumat (12/4/2013) malam, Menlu AS John Kerry sampai harus menelepon Presiden Mahmoud Abbas untuk meminta Abbas mencari titik temu dengan perdana menterinya itu.
Dengan semakin memuncaknya perbedaan antara kedua pemimpin itu, maka sejumlah kalangan di Palestina meyakini pada satu titik Fayyad akan mengundurkan diri atau dipecat Presiden Abbas.
Perselisihan Abbas-Fayyad dimulai saat Fayyad menyetujui pengunduran diri Menteri Keuangan Nabil Qassis pada 2 Maret 2013. Abbas, yang tengah berada di luar negeri saat itu, menolak pengunduran diri Qassis.
Seorang pejabat senior Palestina mengatakan Fayyad sebenarnya sudah menyiapkan surat pengunduran dirinya sejak 23 Maret. Namun, niatnya mengundurkan diri tertunda karena kunjungan Presiden Barack Obama ke Timur Tengah dan kunjungan kerja Abbas ke luar negeri.
Sumber : tribunnews.com