Ketegangan antara Korea Utara dan Korea Selatan semakin meningkat. Kedua negara sudah siap saling menghancurkan.
Menurut Menteri Luar Negeri Marty Netalegawa mengatakan, untuk menyikapi masalah itu, para Menlu se-ASEAN memutuskan akan menggelar pertemuan pekan depan untuk membahas masalah ini.
“Kondisi semakin tidak menentu, ada peningkatan ketegangan di Semenanjung Korea. Oleh karena itu penekanan kami agar situasi bisa dipulihkan, bisa stabil di kawasan Asia Timur,” kata Marty di Kantor Presiden, Jakarta, Kamis 4 April 2013.
Meski tidak akan berdampak langsung ke Indonesia, namun menurut Marty, persoalan kedua negara itu bisa berdampak ke kawasan dan hubungan antar negara.
“Semua pihak yang terkait dapat menunjukkan sikap menahan diri. Jika memungkinkan, terjalinnya komunikasi diplomatik dan dialog agar situasi bisa dipelihara secara kondusif,” ujarnya.
Hingga kini, kata Marty, upaya-upaya komunikasi terus dilakukan untuk meredakan ketegangan di antara kedua negara tersebut. Apalagi, berdasarkan data Kemenlu, terdapat 21 WNI yang tinggal di Korea Utara. “Umumnya merupakan keluarga KBRI,” kata dia.
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono telah menyatakan keprihatinan dengan konflik kedua negara. Ia mengimbau kedua pemimpin negara untuk mengedepankan komunikasi dan dialog demi tercapainya perdamaian di Semenanjung Korea.
Ketegangan dua negara ini juga menjadi salah satu topik pembahasan dalam pertemuan SBY dengan dua pejabat tinggi Australia, yakni Menlu Bob Carr dan Menhan Stephen Smith di Kantor Presiden kemarin. (eh)